Jokowi Teken 16 Perjanjian Kerja Sama dalam Lawatannya ke Abu Dhabi

Dalam kunjungannya ke Abu Dhabi, Jokow menandatangani 16 perjanjian kerja sama dengan negara tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2020, 15:34 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2020, 15:34 WIB
Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed, mengadakan pertemuan bilateral di Istana Qasr Al Watan, Minggu sore (12/1). (Dok: Setpres RI).
Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed, mengadakan pertemuan bilateral di Istana Qasr Al Watan, Minggu sore (12/1). (Dok: Setpres RI).

Liputan6.com, UEA - 16 perjanjian kerjasama dalam bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan dan penanggulangan terorisme berhasil dicapai dalam lawatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Abu Dhabi.

Dalam pertemuan bilateral di Istana Qasr Al Watan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi yang juga Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Persatuan Emirat Arab (PEA), Mohamed bin Zayed, Minggu 12 Januari, Jokowi menyaksikan penandatanganan kerjasama di antara delegasi Indonesia dan PEA, seperti dimuat oleh VOA Indonesia, Senin (13/1/2020).

Selain 16 perjanjian itu, disepakati pula 11 perjanjian bisnis dalam bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset.

Total nilai investasi yang disepakati mencapai 22,89 miliar dolar Amerika atau sekitar 314,9 triliun rupiah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Islam yang Modern

Presiden Jokowi dan Pengran Mohamed bin Zayed menyaksikan pertukaran dokumen perjanjian kerjasama di Istana Qasr Al Watan, Minggu (12/1).
Presiden Jokowi dan Pengran Mohamed bin Zayed menyaksikan pertukaran dokumen perjanjian kerjasama di Istana Qasr Al Watan, Minggu (12/1). (Dok: Setpres RI).

Selain kerjasama ekonomi, Presiden Jokowi juga ingin menjadikan Persatuan Emirat Arab PEA sebagai mitra dalam pendidikan Islam yang modern, moderat dan penuh toleran.

"Hal ini sangat penting artinya bagi upaya mencegah ekstremisme dan terorisme," ujar presiden.

Harapan serupa disampaikan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed yang menggarisbawahi Islam sebagai agama perdamaian. "Islam tidak pernah mengajarkan terorisme. Islam selalu mengedepankan kedamaian," tegasnya.

Ia juga memuji Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, dan mengatakan, "Islam di Indonesia dapat menjadi contoh Islam yang damai."

Selain menandatangani perjanjian kerjasama, Jokowi juga melihat kemungkinan pembentukan Indonesian Sovereign Wealth Fund', yaitu semacam dana abadi untuk mengatur dana publik dan menginvestasikannya ke aset-aset yang luas dan beragam untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya