Perdamaian Semenanjung Korea Dianggap Bukan Pilihan Tapi Kewajiban

Duta Besar Republik Korea, Kim Chang-beom menyampaikan bahwa perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara bukanlah sebuah pilihan melainkan suatu kewajiban.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Jan 2020, 16:27 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2020, 16:27 WIB
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP

Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara dan Korea Selatan, walau berdampingan namun tak sejalan. Begitulah kira-kira gambaran hubungan antara kedua negara semenanjung Korea.

Walau kerap tampil bersama dalam beberapa kesempatan seperti ajang olahraga Asian Games 2018, kedua negara tersebut masih menghadapi sejumlah perbedaan dalam beberapa kesepakatan.

Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia, Kim Chang-beom pun menyampaikan bahwa perdamaian antara Korea Selatan dan Utara bukanlah sebuah pilihan, melainkan kewajiban. 

"Tadi pagi Presiden Moon Jae-in mengadakan konferensi pers tahun baru dengan sejumlah awak media. Kami tetap berpegang pada pandangan bahwa perdamaian abadi di semenanjung Korea memang butuh perbaikan," ungkap Kim Chang-beom pada Selasa 14 Januari 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Korea Utara vs Amerika Serikat

Jabat Tangan Perdana Trump dan Kim Jong-un
Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dalam pertemuan bersejarah di resor Capella, Pulau Sentosa, Selasa (12/6). Kim dan Trump hadir di depan jurnalis dengan latar belakang bendera Korut dan AS. (AP/Evan Vucci)

Selain dengan Korea Selatan, Korea Utara juga kerap bersitegang dengan Amerika Serikat. 

Pertemuan antara Korut dan AS yang terakhir adalah pada Juni 2018 lalu di Singapura. Pihak Korea Selatan menyayangkan bahwa dialog antar negara tersebut memang kini sedang mandek. 

Dalam rapat tahunan yang diadakan oleh Kim Jong-un di Korea Utara tahun lalu, ia menyampaikan bahwa pihak Korut memang tidak menutup kemungkinan berdialog dengan AS namun menyertakan persyaratan yang sangat tinggi. 

Walau begitu, Presiden Donald Trump sempat mengirimkan kartu ucapan ulang tahun kepada Kim Jong-un yang diharapkan sebagai suatu tanda hubungan langgeng antara keduanya. Diharapkan pula nantinya terbuka kesempatan dialog antara keduanya. 

Chang-beom turut menyampaikan bahwa pihak Korea Selatan juga terus mengupayakan terjadinya dialog antara Korut dengan AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya