Festival Indonesia di Rusia 2020 Bidik 135 Ribu Pengunjung

Festival Indonesia di Moskow menjadi ajang perkenalan budaya dan bisnis Indonesia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Jan 2020, 16:55 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 16:55 WIB
Potret Suasana Kota Moskow Jelang Final Piala Dunia 2018
Seorang pria meniup gelembung di Lapangan Merah jelang final Piala Dunia 2018 antara Prancis melawan Kroasia di Moskow, Rusia, (13/7). (AP Photo/Rebecca Blackwell)

Liputan6.com, Jakarta - Republik Indonesia akan kembali menggelar Festival Indonesia di Moskow, Rusia. Kegiatan itu dilaksanakan Kedutaan Besar RI di sana.

Festival tersebut merupakan gelaran terbesar yang diselenggarakan Kedubes RI di Moskow.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Wahid Supriyadi menjelaskan bahwa festival akan kembali diadakan di Taman Kresnaya Presna, Moskow. Wali kota Moskow turut membantu fasilitasi dalam segi lokasi acara dan iklan.

Festival ini berlangsung bersamaan dengan Business Forum untuk membuka peluang bisnis antara kedua negara. KBRI Moskow pun turut membantu dalam business-matching agar produk bisa sampai ke yang membutuhkan.

"Tahun lalu pengunjungnya 117 ribu dalam tiga hari. Dalam business forum telah ditandatangani transaksi USD 10,7 juta, hadir 700 pengusaha dari Rusia dan Indonesia," ujar Wahid di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Model Festival Indonesia tahun ini masih sama dengan tahun lalu.

Pada 2019, ada 177 booth yang berjualan produk-produk unggulan Indonesia seperti produk fesyen, makanan, minuman, kopi, teh, rempah-rempah, dan kerajinan. Dubes Wahid pun mengatakan bahwa tahun lalu hadir produk hi-tech seperti Lundin yang terkenal lewat produk tank boat.

Pengunjung festival ditargetkan mencapai 135 ribu orang dalam tiga hari penyelenggaraan. Tahun lalu, jumlah pengunjung menurun akibat faktor eksternal.

"Tahun lalu turun dari 117 ribu jadi 135 ribu sebelumnya. Pada hari kedua ada musim panas yang tak diduga, dan ada demo besar dan internet diblokir. Jadi banyak yang tidak bisa sampai ke situ," ujar Wahid.

Sementara, target Business Forum tahun ini diharapkan menembus USD 15 juta. Dubes Wahid menyatakan ingin fokus pada kualitas pebisnis dan UMKM yang ikut berpartisipasi ketimbang jumlahnya, sebab ia ingin memastikan produk-produk yang dijual sesuai kebutuhan konsumen Rusia.

"Kalau kemarin 700 (pebisnis ikut) sekarang mungkin targetkan 500, tapi yang matching. Kemarin ada yang belum matching enggak dapat counterpart," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Proses Kurasi

Militer Rusia berparade mengibarkan bendera kebangsaan di ibu kota Moskow (AP)
Militer Rusia berparade mengibarkan bendera kebangsaan di ibu kota Moskow (AP)

Dubes Wahid mengatakan bahwa bisnis di Rusia bisa menjadi potensi bagi UMKM daerah. Presiden Joko Widodo pun berharap kontribusi ekspor UMKM dapat meningkat dua kali lipat menjadi 30 persen.

Kini, peserta Business Forum di Rusia sudah menjadi incaran pebisnis. Pihak KBRI Rusia pun sudah melakukan kurasi.

UMKM yang hadir adalah jenis independen yang berangkat sendiri dengan sumber daya masing-masing, seperti mencari sponsor dari BUMN. Begitu tiba di Moskow, barulah KBRI memberikan fasilitasi.

"Tahun lalu ada 70 UMKM yang kita gratiskan booth-nya. Yang terbesar DIY, Jawa Tengah, dan Jakarta," ujar Dubes Wahid. Tahun 2018 ada sekitar 200 pengusaha dari Indonesia.

Salah satu kendala dari UMKM Indonesia adalah kapasitas produksi. Pasalnya, pernah ada pemesanan namun tak bisa disanggupi. Dubes Wahid pun menyarankan agar UMKM membentuk konsorsium untuk bisa memenuhi pesanan yang potensial dari Rusia.

Menurut Dubes Wahid, pasar Rusia memiliki 147 juta konsumen. Indonesia pun sudah menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) bersama negara-negara Eurasia, termasuk juga Rusia. Potensi pasar yang dijamah pun menjadi 184 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya