Liputan6.com, Panama City - Tujuh orang dilaporkan tewas dan menjadi korban dalam ritual keagamaan yang aneh di sebuah komunitas hutan di Panama, di mana penduduk pribumi ditangkap oleh sekitar 10 pengkhotbah awam dan disiksa, dipukuli, dibakar dan dibacok dengan parang untuk membuat mereka "bertobat dari dosa-dosa mereka," kata pihak berwenang Kamis, 16 Januari.
Polisi membebaskan 14 anggota kelompok adat Ngabé Buglé yang telah diikat dan dipukuli dengan tongkat kayu dan Alkitab, seperti dikutip dari AP, Jumat (17/1/2020).
Advertisement
Jaksa penuntut setempat Rafael Baloyes menggambarkan pemandangan mengerikan yang ditemukan oleh para penyelidik ketika mereka berjalan melalui perbukitan yang dikelilingi hutan ke komunitas adat terpencil Ngabé Buglé di dekat pantai Karibia.
Kejadian diawali ketika polisi menerima laporan dari tiga warga desa yang melarikan diri dan pergi ke rumah sakit setempat untuk perawatan sebelumnya.
Baloves menyampaikan bahwa pihak kepolisian terkejut dengan apa yang mereka temukan di sebuah "gereja" improvisasi di sebuah peternakan. Di mana sekte keagamaan yang dikenal sebagai The New Light of God atau Cahaya Baru Tuhan sedang beroperasi.
"Mereka melakukan ritual di dalam struktur. Dalam ritual itu, ada orang yang ditahan di luar kehendak mereka, dianiaya," kata Baloyes.
"Semua ritual ini ditujukan untuk membunuh mereka jika mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka," katanya. "Ada seorang yang telanjang, seorang wanita," di dalam gedung, di mana penyelidik menemukan parang, pisau, dan seekor kambing yang dikorbankan secara ritual, imbuhnya..
"Ritus telah berlangsung sejak Sabtu, dan telah mengakibatkan kematian," jelas Baloyes.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Satu Keluarga Jadi Korban
Sekitar satu mil (2 kilometer) jauhnya dari gedung gereja, pihak berwenang menemukan kuburan yang baru digali bersama jasad dari enam anak dan satu orang dewasa. Korban tewas termasuk lima anak berusia satu tahun, ibu hamil dan seorang perempuan berusia 17 tahun.
"Mereka mencari keluarga ini untuk mengadakan ritual dan membantainya, memperlakukan mereka dengan buruk, membunuh hampir seluruh keluarga," kata Baloyes, menambahkan bahwa salah satu tersangka dalam pembunuhan itu adalah kakek dari anak-anak yang dibunuh.
Semua korban, dan tampaknya semua tersangka, adalah anggota komunitas adat yang sama.
Ricardo Miranda, pemimpin zona semi-otonom Ngabé Buglé yang dikenal sebagai Comarca, menyebut sekte itu "setan" dan mengatakan itu bertentangan dengan kepercayaan Kristen di kawasan itu.
“Kami menuntut penghapusan sekte Setan ini segera, yang melanggar semua praktik kerohanian dan ko-eksistensi dalam Kitab Suci,” kata Miranda.
Rupanya, sekte ini relatif baru di daerah itu, dan telah beroperasi secara lokal hanya sekitar tiga bulan.
Advertisement
Daerah Miskin
"Salah satu dari mereka mengatakan Tuhan telah memberi mereka pesan," kata Baloyes. Pesan itu rupanya ditujukan untuk membuat semua orang bertobat atau mati.
Ngabé Buglé adalah kelompok masyarakat adat terbesar di Panama dan menderita tingkat kemiskinan dan buta huruf yang tinggi.
Tidak jelas keyakinan atau afiliasi apa yang dimiliki gereja The New Light of God.
Daerah itu sangat terpencil sehingga helikopter harus digunakan untuk mengangkut korban yang terluka ke rumah sakit untuk perawatan. Mereka termasuk setidaknya dua wanita hamil dan beberapa anak.