Peneliti: Infeksi Virus Misterius China hingga 1.723 Kasus

Sejumlah ilmuwan menyebut jumlah kasus infeksi virus misterius china mirip SARS mencapai lebih dari 1.000. Dengan korban tewas 2 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2020, 13:49 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 13:49 WIB
Penyakit Pneumonia
Penyakit Pneumonia (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, China - Jumlah orang yang terinfeksi oleh virus mirip SARS, yang telah membunuh dua orang di China, kemungkinan mencapai ratusan orang. Menurut para peneliti, jumlah tersebut lebih dari yang dilaporkan secara resmi. 

Pihak berwenang China melaporkan, virus pneumonia misterius menyerang setidaknya 41 orang di negara itu, berpusat di sekitar pasar makanan laut di pusat kota Wuhan.

Tetapi sebuah makalah yang diterbitkan pada Jumat 17 Januari 2020 oleh para ilmuwan di MRC Centre for Global Infectious Disease Analysis atau Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College di London, mengatakan jumlah orang yang terkena dampak virus di kota itu kemungkinan lebih dari seribu orang.

Para ilmuwan di Pusat itu - yang memberi saran kepada badan-badan termasuk World Health Organization/WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) - mengatakan mereka memperkirakan "total 1.723 kasus" di Wuhan telah terinfeksi sejak 12 Januari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cara Peneliti Memperkirakan Kasus Infeksi Virus

SARS menewaskan 349 orang di daratan Cina dan 299 lainnya di Hong Kong pada 2003
SARS menewaskan 349 orang di daratan Cina dan 299 lainnya di Hong Kong pada 2003. (Liputan6.com/AFP)

Para peneliti mengambil jumlah kasus yang dilaporkan di luar China sejauh ini, yakni dua di Thailand dan satu di Jepang, untuk menyimpulkan berapa banyak yang kemungkinan terinfeksi di kota itu, berdasarkan data lalu lintas penerbangan internasional dari bandara Wuhan.

"Wuhan mengekspor tiga kasus ke negara-negara lain untuk menyiratkan akan ada lebih banyak kasus daripada yang telah dilaporkan," kata Profesor Neil Ferguson, salah satu penulis laporan itu, mengatakan kepada BBC.

"Saya secara substansial sekarang lebih prihatin daripada seminggu yang lalu," ia menambahkan.

Kendati demikian, perkiraan ini terlalu dini untuk khawatirkan. "Orang-orang harus mempertimbangkan kemungkinan penularan substansial dari manusia ke manusia lebih serius daripada yang mereka alami sejauh ini," tambah Neil Ferguson dengan menambahkan “tidak mungkin” bahwa paparan hewan adalah sumber utama infeksi.


Negara-Negara Meningkatkan Langkah Deteksi

Penumpang mendapatkan pemeriksaan suhu pada tahun 2015
Penumpang mendapatkan pemeriksaan suhu pada tahun 2015 sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus MERS di bandara Hong Kong. (Liputan6/CNN)

Sejauh ini dua orang diketahui telah terbunuh oleh virus melalui patogen dari keluarga yang sama dengan virus SARS yang mematikan, bahkan ketika otoritas kesehatan di seluruh dunia berusaha meyakinkan publik bahwa risiko keseluruhan infeksi tetap rendah.

Pihak berwenang di Hong Kong telah meningkatkan langkah-langkah deteksi, termasuk pos pemeriksaan suhu yang ketat untuk wisatawan yang datang dari daratan Tiongkok.

AS mengatakan mulai Jumat akan memulai penyaringan penerbangan yang tiba dari Wuhan di bandara San Francisco dan JFK New York, serta Los Angeles, tempat banyaknya penerbangan saling terhubung.

 

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya