Liputan6.com, Jakarta Jumlah korban tewas di China akibat wabah Virus Corona jenis baru yang menyerang paru-paru bertambah menjadi 56 orang hingga Minggu (26/1/2020) pagi. Otoritas kesehatan China mengumumkan, 1.975 kasus pneumonia akibat Virus Corona baru bernama 2019-nCoV yang terkonfirmasi, termasuk 324 pasien yang berada dalam kondisi kritis.
Dalam 24 jam terakhir, 688 kasus baru terkonfirmasi, 1.309 dugaan kasus baru, dan 15 pasien yang meninggal akibat penyakit ini (13 orang di Hubei, satu di Shanghai, dan satu di Henan) telah dilaporkan, seperti disampaikan Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) China, Seperti dikutip dari Xinhua.
Wabah pneumonia akibat Virus Corona ini telah mengakibatkan 56 orang meninggal, sementara 49 orang telah sembuh, dan 2.684 lainnya masih diduga mengidap penyakit ini.
Advertisement
Total 23.431 orang yang melakukan kontak jarak dekat, kata NHC, seraya menambahkan bahwa 21.556 di antaranya sedang dalam observasi medis sementara 325 lainnya dibolehkan pulang.
Selain itu, 10 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan di Daerah Administratif Khusus Hong Kong dan Makau serta Taiwan, dengan lima kasus di Hong Kong, dua di Makau, dan tiga di Taiwan.
Di luar negeri, sejumlah kasus Virus Corona terkonfirmasi telah dilaporkan di Thailand (4 termasuk 2 berhasil yang disembuhkan), Jepang (2 termasuk 1 yang berhasil disembuhkan), Korea Selatan (2), Amerika Serikat (2), Vietnam (2), Singapura (3), Malaysia (3), Nepal (1), Prancis (3) dan Australia (1).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
3 Dokter Positif Terjangkit
Tiga dokter Beijing dinyatakan positif sepulang dari Wuhan, Provinsi Hubei, sebagai daerah pertama ditemukannya kasus itu.
Dari tiga dokter asal Beijing yang mengidap virus 2019-nCoV itu, dua di antaranya telah melakukan perjalanan ke Wuhan, sedangkan satunya lagi sempat duduk bersama dengan seorang pengidap dalam salah satu rapat di Wuhan sebagaimana laporan CGTN, stasiun televisi resmi pemerintah China.
Sementara itu, mulai Minggu, Dinas Lalu Lintas Jalan Raya Kota Beijing menutup semua akses kendaraan penumpang dan barang antarprovinsi. Salah satu perusahaan bus antarprovinsi dari Bandar Udara Internasional Daxing, Beijing, telah menghentikan layanan ke luar provinsi sejak Sabtu 25 Januari.
Petugas kesehatan dibantu aparat kepolisian mendatangi setiap rumah atau apartemen di Beijing untuk memastikan tidak ada warga dari Wuhan atau baru saja bepergian dari Wuhan.
Advertisement