Liputan6.com, Wuhan- Pejabat pemerintahan Amerika Serikat melaporkan, pemerintahnya telah mengatur penerbangan untuk mengevakuasi para diplomat dan warga negara Amerika Serikat dari Wuhan, China. Kota itu tengah dilanda wabah Virus Corona, seperti dikutip dari CNN, Minggu (26/1/2020).
Jumlah pasien yang meninggal akibat terjangkit Virus Corona di China pun sudah mencapai 56 orang, dengan lebih dari 1.300 kasus yang sudah dikonfirmasi.
Untuk menahan penyebaran virus, sebuah lembaga otoritas di China dilaporkan telah memberlakukan pembatasan terhadap transportasi umum dan perjalanan di Provinsi Hubei dalam upaya yang belum pernah terjadi.
Advertisement
Amerika Serikat dikabarkan telah memiliki kontrak dengan suatu badan transportasi untuk mengevakuasi puluhan diplomat dan keluarga mereka dari Konsulat Amerika Serikat di Wuhan, China.
Pejabat pemerintahan tersebut mengatakan bahwa konsulat sudah ditutup dan semua diplomat Amerika Serikat telah "berada di bawah perintah keberangkatan."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penerbangan Libatkan Tenaga Medis
Seorang pejabat pemerintahan Amerika Serikat tersebut juga mengatakan kepada CNN bahwa Konsulat Amerika Serikat di Wuhan juga dikabarkan telah menghubungi warga Amerika Serikat yang terdaftar di konsulat dan memberikan tawaran kursi dalam penerbangan.
Laporan juga didapatkan dari The US Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat pada Sabtu kemarin, bahwa mereka terlibat dalam upaya terkoordinasi oleh pemerintah Amerika Serikat untuk membantu warga negara mereka meninggalkan Wuhan.
Tenaga medis dalam upaya pemeriksaan dan pengobatan terhadap virus juga akan diadakan dalam penerbangan ini untuk menangani para penumpang dan memastikan semua hal itu terkendali.
Warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Wuhan berjumlah sekitar 1.000 orang dan mereka akan dikenakan biaya penerbangan jika memilih untuk mengungsi dengan diplomat, kata seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut.
Advertisement
Rincian Penerbangan Masih Diproses
Rincian penerbangan yang mengangkut diplomat dan warga negara Amerika Serikat tersebut dilaporkan masih dalam tahap finalisasi.
Pejabat pemerintahan Amerika Serikat juga mengatakan bahwa warga negara non-Amerika Serikat dapat mengikuti penerbangan tersebut dengan syarat adanya relasi atau ikatan pernikahan dengan warga negara Amerika Serikat.