300 Hari Lebih di Antariksa, Astronaut Wanita NASA Ini Pecahkan Rekor

Astronaut NASA ini memecahkan rekor penerbangan luar angkasa wanita terpanjang.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 21:00 WIB
Astronot AS Christina Koch, anggota awak utama ekspedisi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), pada  Maret 14, 2019.
Astronot AS Christina Koch, anggota awak utama ekspedisi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), pada Maret 14, 2019. (source: AP/Dmitri Lovetsky)

Liputan6.com, Jakarta - Christina Koch, astronaut NASA, akan kembali ke Bumi pada pekan depan. Ia bakal membuat pencapaian bersejarah pertama, yaitu penerbangan luar angkasa tunggal terpanjang untuk seorang wanita dengan lebih dari 300 hari di Stasiun Antariksa Internasional atau ISS.

Koch akan kembali pada 6 Februari setelah 328 hari berada di ruang angkasa dengan pendaratan pertama di Kazakhstan lalu naik pesawat NASA Gulfstream untuk kembali ke Amerika Serikat. Demikian dilansir dari ABC News, Kamis (30/1/2020).

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada misi ini ketika saya diluncurkan," kata Koch kepada Koresponden Transportasi Senior ABC News, David Kerley dalam sebuah wawancara dari stasiun luar angkasa.

Bagi Koch, salah satu hal tentang korps astronaut adalah diajarkan untuk dapat beradaptasi dan siap untuk apa pun terhadap misi yang datang padanya. 

Rekor sebelumnya dipegang oleh pensiunan astronaut NASA Peggy Whitson, yang menetapkan rekor 288 hari pada 2017. Koch melampaui sejarah itu pada bulan Desember, ketika ia mencapai 289 hari berturut-turut di ruang angkasa.

NASA mengatakan bahwa mereka memperpanjang misi Koch sehingga para ilmuwan dapat mengumpulkan informasi tentang penerbangan luar angkasa jangka panjang dengan waktu lebih rata-rata enam bulan, yang dapat membantu memandu penelitian tentang ekspedisi masa depan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pencapaian Christina Koch

Astronot Wanita NASA, Christina Koch.
Astronot Wanita NASA, Christina Koch. (source: NASA)

Koch, seorang warga Montana yang merupakan seorang pejalan kaki dan pendaki gunung yang rajin, mengatakan bahwa ia menganjurkan untuk sebuah penelitian tentang perbedaan antara wanita dan pria terkait tentang misi yang lebih panjang. 

"Saya pikir tantangan sebenarnya adalah untuk tetap waspada, mengingat Anda benar-benar dikelilingi oleh lingkungan yang tidak bersahabat," jelasnya.

"Dan bahwa satu keadaan darurat atau rangkaian kegagalan dapat membawa kesempatan untuk harus melakukan beberapa pelatihan yang sangat penting saat di lapangan."

Koch dan sesama astronaut NASA Jessica Meir, mencapai prestasi lain pada 2019 ketika mereka menyelesaikan all-female spacewalk, yang semuanya dilakukan perempuan, melangkah keluar Stasiun Luar Angkasa Internasional bersama, seperti yang terlihat dalam video yang pernah diunggah melalui akun Twitter NASA.

Menurut Koch, hal ini menjadi biasa mengingat sudah melakukannya sebanyak tiga kali. Ia dan seluruh tim menyadari bahwa mereka melakukan pekerjaan yang sama seperti rekan kerja yang lainnya, dan semua orang unggul. Ia juga menambahkan bahwa semua memiliki standar yang sama dan standar yang sangat tinggi.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya