Virus Corona Picu Darurat Kesehatan Global, Selandia Baru Siap Bantu Negara Pasifik

Selandia Baru siap bantu evakuasi dan karantina warga dari negara - Negara Pasifik.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 31 Jan 2020, 17:27 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 17:27 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Liputan6/AP)

Liputan6.com, Wellington- Pada Jumat dini hari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan kondisi wabah Virus Corona sebagai darurat kesehatan global. Ada lebih dari 200 kematian dan hampir 1.000 kasus yang telah dilaporkan, seperti dikutip dari 1 News, Jumat, (31/1/2020).

Dalam menanggapi hal tersebut, Selandia Baru dikabarkan akan membantu negara-negara Pasifik lainnya dengan adanya kemungkinan untuk mengevakuasi warga mereka di tengah wabah Virus Corona.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, telah mengatakan hari ini, bahwa, "Ini berarti lebih banyak dukungan yang bisa masuk ke negara-negara yang mungkin tidak memiliki sistem kesehatan dalam mengatasi Virus Corona".

Perdana Menteri Jacinda Ardern juga ditanyakan mengenai keterangan terkait deklarasi darurat kesehatan global, jika hal itu bisa menempatkan Selandia Baru untuk berbuat lebih banyak, namun ia menjawab bahwa rencana domestik tidak akan diubah, lalu menekankan bahwa Selandia Baru akan dipastikan berupaya menjangkau bagian lain dari dunia.

"Kami sudah mengawasi Pasifik dan peran yang perlu kami mainkan di sini", tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Siap Bantu Negara Lain

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Pada Kamis kemarin Pemerintah Selandia Baru telah mengumumkan akan menyediakan pesawat carter dari maskapai Air New Zealand untuk mengevakuasi warga mereka dari pusat penyebaran wabah Virus Corona di China.

Dengan kapasitas yang mencapai sekitar 300 penumpang, pesawat carter tesebut dilaporkan akan terbang dari Wuhan (di China) ke Selandia Baru.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Rabu lalu juga telah mengumumkan operasi untuk mengevakuasi warga dari Wuhan bersama dengan Selandia Baru.

Selandia Baru juga dikatakan akan berupaya membantu negara- negara lain termasuk Australia, yang mempunyai lebih banyak warga di Wuhan. 


Kerja Sama untuk Evakuasi dan Karantina

Dampak Penyebaran Virus Corona, Pengunaan Masker Meningkat di Asia
Warga menerima masker wajah gratis dalam sebuah toko kosmetik di Tsuen Wan, Hong Kong, Selasa (28/1/2020). Hong Kong terkonfirmasi memiliki delapan kasus infeksi virus corona. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, "Terutama memprioritaskan negara – negara tetangga di Pulau Pasifik yang membutuhkan (bantuan) untuk mengeluarkan warganya, lalu kami juga bekerja dengan Australia. Mereka memiliki lebih banyak warga negara untuk dibantu evakuasi daripada kami, jadi kami akan upayakan untuk membantu secara lebih luas."

"Kami tahu bahwa ada warga negara dari negara Pasifik di Wuhan, jadi kami bekerja sama dengan pemerintah Pasifik yang mungkin membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan warganya, dan kami akan bekerja untuk membantu dengan tindakan karantina", kata Jacinda Ardern.

Tujuan dari upaya tersebut dikatakan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk memastikan agar Virus Corona tidak menyebar ke wilayah suatu populasi yang sehat (yang lebih luas). Juga memastikan bahwa Kementerian Kesehatan ikut membantu memeriksa negara-negara Pasifik jika mereka memiliki rencana pandemi bila virus datang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya