1-2-1893: Thomas A. Edison Menunjukkan Alat Pemutar Film Pertama di Dunia

Sebuah alat untuk merekam gambar bergerak atau video dikembangkan pertama kali oleh Thomas A. Edison tepat 126 tahun yang lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 06:00 WIB
Thomas Alfa Edison
Thomas Alfa Edison. (Liputan6/Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah alat untuk merekam gambar bergerak atau video dikembangkan pertama kali oleh Thomas A. Edison tepat 126 tahun yang lalu. Alat itu bernama kinetoskop dan menghasilkan sebuah film pertama dengan alat berupa proyektor.

Dilansir Wired, judul film itu adalah The Edison Kinetoscopic Record of a Sneeze atau dikenal dengan Fred Ott's Sneeze.

The Edison Kinetoscopic Record of a Sneeze merupakan salah satu film paling awal yang dibuat di studio Black Maria.

Black Maria menjadi saksi pembuatan film itu. Setelahnya, studio ini menjadi tempat produksi film pertama di Amerika yang dibuka di West Orange, New Jersey.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Black Maria

Studio Black Maria
Studio Black Maria. (Liputan6/Wikimedia Commons)

Black Maria dikenal lebih formal sebagai Teater Kinetografi. Istilah kinetografi muncul setelah kinetograf yakni cikal bakal kamera film.

Black Maria dibangun di atas dasar laboratorium Edison. Kinetoscope yang dapat dikatakan sebagai pendahulu proyektor telah dikembangkan di sana.

Studio ini adalah tempat pertama Edison mengadakan demonstrasi publik pertamanya tentang film yang dibuat untuk penonton kinetoskop. Salah satu film paling awal yang dibuat di sana adalah The Edison Kinetoscopic Record of a Sneeze, yang lebih dikenal dengan sebutan Fred Ott's Sneeze.

Film itu berupa film pendek tentang seorang pria bernama Fred Ott, yang bersin di hadapan kamera.

Studio itu terdiri dari ruangan gelap yang ditutupi kertas tar, dengan atap yang bisa dibuka. Pembangunan studio itu menghabiskan dana sekitar $ 15.000.


Teater Kinetoskop Komersial

Kinetoskop
Kinetoskop. (Liputan6/Wikimedia Commons)

Setelah berita tentang studio itu keluar, Edison dikepung oleh banyak aktor, akrobat, petinju, dan berbagai pemain lainnya yang berharap difilmkan untuk anak cucu.

Mode kinetoskop yang relatif singkat sangat menguntungkan. Teater Kinetoskop secara komersial dibuka di New York City pada tahun 1894.

Teater itu memungut biaya untuk tiket masuk sebesar $ 6 atau sekitar Rp 82.000. Studio berikutnya menyusul dibangun mulai dari San Francisco, Chicago dan Atlantic City.

Meskipun Edison menutup Black Maria pada 1903, sebuah replika dibangun pada 1954 dan berdiri di Edison National Historic Site atauSitus Sejarah Nasional Edison di West Orange.

 

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya