Liputan6.com, Wuhan- Militer China dikabarkan akan mengerahkan 1.400 petugas medis (dokter, perawat, staf medis) untuk rumah sakit baru di Wuhan, China, seperti dikutip dari Fox News, Senin (3/2/2020).
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan China mengatakan bahwa penyediaan para petugas medis rumah sakit ini dikerahkan atas perintah langsung Presiden China, Xi Jinping. Angkatan Udara People's Liberation Army (PLA) juga telah mengangkut 1.400 staf medis serta 58 ton peralatan medis ke Wuhan, yang terletak di Provinsi Hubei, China.
Dokter dan perawat militer yang dipilih untuk pekerjaan ini banyak yang sudah memiliki pengalaman mengobati wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003 atau Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014.
Advertisement
Total angka kematian karena Virus Corona telah mencapai 361 orang, dengan 17.205 orang di seluruh negeri yang terinfeksi, setelah 2.829 kasus baru dilaporkan, seperti dikutip dari Aljazeera.
Saksikan Video Berikut Ini:
Rumah Sakit Segera Siap
Para pekerja medis tersebut juga dikatakan akan bergabung dengan 450 personel militer lainnya yang dilaporkan sudah ada di Wuhan.
Militer China juga dikabarkan telah mengambil alih Rumah Sakit Huoshenshan yang dibangun dalam waktu kurang dari 10 hari tersebut.
Xinhua melaporkan, Rumah Sakit Huoshenshan mencakup 1.000 ranjang pasien, unit perawatan intensif dan bagian untuk diagnosis dan pengendalian infeksi.
Advertisement
Kematian Pertama Diluar China
Seorang pria berkebangsaan China yang mengunjungi Filipina dikabarkan telah meninggal karena Virus Corona, hal itu pun dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2 Febuari lalu.
Pria asal Wuhan tersebut juga pergi bersama rekan wanitanya, yang saat ini dirawat di rumah sakit di Manila. Mereka juga dikatakan berhenti di Hong Kong pada 21 Januari lalu sebelum melakukan perjalanan ke Filipina.
Kematian tersebut dilaporkan beberapa jam setelah Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengeluarkan larangan bepergian bagi semua warga negara non-Filipina dari China, termasuk Hong Kong dan Makau.