Liputan6.com, Baghdad- Penduduk Baghdad dikejutkan dengan turunnya salju yang jarang terjadi di wilayah mereka. Salju yang turun di Ibu Kota Irak tersebut dikatakan turun kedua kalinya dalam satu abad terakhir.
Salju yang terakhir tercatat turun pada 2008, yang terjadi dengan cepat dan sebagian besar cair, dan sebelum itu sudah satu abad sejak serpihan salju terlihat di Baghdad.
Baca Juga
Kepala Media dari Pusat Meteorologi Irak, Amer al-Jaberi mengatakan kepada AFP, gelombang dingin tersebut datang dari Eropa. Warga di Baghdad juga dikatakan lebih terbiasa dengan udara yang panas daripada udara dingin.
Advertisement
51 derajat Celcius (124 derajat Fahrenheit) adalah temperatur tertinggi yang pernah tercatat di Ibu Kota itu. Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah rekor dikatakan sudah dekat beberapa kali, seperti dikutip dari AFP, Kamis (13/2/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Warga Terkejut dan Menikmati
Salju menaburi pohon-pohon palem yang terkenal di kota itu, dan terpal dari kamp protes anti-pemerintah di Lapangan Tahrir di pusat kota, yang telah berjalan lama.
Salju yang turun juga sempat diabadikan warga setempat yang sedang dalam perjalanan ke tempat kerja dengan menghentikan mobil mereka, juga memainkan salju yang telah turun.
Advertisement
Mencapai Wilayah Lain
Selain Kota Baghdad, wilayah Selatan dari Ibu Kota pun juga mendapatkan peristiwa turun salju yang sama. Salju dikabarkan turun di Kota Suci Karbala.
Lebih sering terjadi di Irak Utara, hujan salju juga pernah menutupi Kota Mosul yang dilanda perang, namun jarang ada pengendapan yang cukup di bagian Pusat dan Selatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Irak dikabarkan telah dilanda serangkaian peristiwa cuaca yang ekstrim.