PM Kamboja Sambut Penumpang MS Westerdam yang Sempat Ditolak Berlabuh Akibat Virus Corona

PM Kamboja Hun Sen memberikan sambutan hangat kepada para penumpang kapal MS Westerdam yang sempat ditolak akibat diduga membawa wabah Virus Corona.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Feb 2020, 11:28 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 11:28 WIB
Kamboja Terima Kapal Pesiar yang Ditolak 5 Negara Karena Corona
Kapal cepat (depan) mengangkut sampel penumpang dari kapal pesiar MS Westerdam (belakang) di luar pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, Kamis (13/2/2020). Kapal pesiar milik Holland America Line diizinkan berlabuh di Kamboja setelah ditolak lima negara karena virus corona. (AP Photo/Heng Sinith)

Liputan6.com, Sihanoukville- Ratusan penumpang Kapal Pesiar MS Westerdam akhirnya dapat turun dari kapal pada Jumat 14 Februari 2020 dini hari. Kedatangan mereka di Pelabuhan Sihanoukville juga disambut oleh Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang menyerahkan bunga kepada mereka.

PM Hun Sen setuju untuk mengizinkan Kapal MS Westerdam berlabuh di Pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, pada 13 Januari dengan alasan kemanusiaan.

414 penumpang dilaporkan akan meninggalkan Pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, pada Jumat dini hari dan terbang ke Phnom Penh sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka, menurut pernyataan para pejabat setempat kepada wartawan.

3 penerbangan untuk membawa semua penumpang kapal telah diatur dengan rute Sihanoukville ke Phnom Penh, seperti dikutip dari Associated Press, Jumat, (14/2/2020).

Dalam beberapa hari terakhir, kapal MS Westerdam terdampar di laut karena ditolak oleh 5 negara di Asia dengan adanya kekhawatiran Virus Corona COVID-19. Selain tidak mendapatkan izin untuk berlabuh di Thailand, kapal itu juga sempat ditolak oleh Taiwan, Guam, Filipina, dan Jepang, seperti dikutip dari BBC.

Saksikan Video Berikut Ini:

Penumpang Kapal Berbahagia

Kamboja Terima Kapal Pesiar yang Ditolak 5 Negara Karena Corona
Petugas medis memuat sampel dari kapal pesiar MS Westerdam ke dalam helikopter untuk pengujian di Sihanoukville, Kamboja, Kamis (13/2/2020). Beberapa pejabat kesehatan Kamboja menuturkan bahwa sekitar 20 penumpang mengeluhkan sakit perut atau demam. (AP Photo/Heng Sinith)

Salah satu seorang penumpang asal Queensland, Australia, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kasihnya kepada Pimpinan Kamboja dengan mengatakan, "Betapa indahnya berada di sini. Terima kasih banyak kepada Perdana Menteri. Dia memiliki hati yang luar biasa," kata Anna Marie Melon, seperti dikutip dari Associated Press.

"Aku sangat senang (berada di sini)," katanya sambil melambaikan mawar yang diserahkan PM Hun Sen kepadanya.

Associated Press juga mengabarkan antusias dan kebahagiaan para penumpang yang bersorak saat mereka berjalan menuju bus yang menunggu dan melambaikan tangan kepada penumpang lain yang menonton dari dek kapal.

Kapal yang mengangkut 1.455 penumpang dan 802 awak tersebut tidak mendapatkan izin untuk berlabuh di beberapa negara di Asia meskipun pihak operator Holland America Line telah melaporkan tidak adanya kasus infeksi Virus Corona COVID-19.

Niat Mulia

Kamboja Terima Kapal Pesiar yang Ditolak 5 Negara Karena Corona
Petugas medis membawa sampel dari kapal pesiar MS Westerdam ke dalam mobil untuk pengujian di Sihanoukville, Kamboja, Kamis (13/2/2020). Jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada penumpang yang terinfeksi virus corona, pihak Kamboja akan memberikan perawatan medis. (AP Photo/Heng Sinith)

Dalam sebuah wawancara dengan Fresh News, PM Hun Sen pun memberikan keterangan terkait keputusannya memberikan izin kepada MS Westerdam untuk berlabuh.

"Seperti yang saya katakan, penyakit sebenarnya adalah rasa takut, bukan virus. Kami ingin menghilangkan rasa takut akan penyakit", katanya kepada sebuah layanan berita online yang dekat dengan pemerintah tersebut.

PM Hun Sen juga dikabarkan menolak larangan penerbangan langsung antara rute Kamboja dan China, hal itu ia katakan bisa mengganggu hubungan bilateral dan merugikan ekonomi negaranya.

"Jika tidak ada yang mengizinkan masuk, Kamboja akan melakukannya. Kerajaan tidak hanya bekerja sama dengan China, tetapi dengan semua bangsa", tutur PM Hun Sen dalam wawancara.

Lalu, ia menegaskan bahwa, "Virus Corona adalah tantangan global, dan ... urusan kemanusiaan kita tidak memiliki batas".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya