Penembakan di Mal Bangkok Berulang, 1 Orang Tewas dan Pelaku Diburu

Pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa mereka sudah tahu identitas tersangka dan berusaha untuk menangkap pelaku penembakan di Century The Movie Plaza, Bangkok.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Feb 2020, 18:56 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2020, 18:56 WIB
Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Bangkok - Penembakan di sebuah mal Bangkok berulang. Seorang pria bersenjata membunuh satu orang dan melukai seorang lainnya di sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok pada Selasa 18 Februari 2020. Demikian menurut keterangan dari polisi lokal.

"Penembakan di Century The Movie Plaza, dekat Victory Monument di ibu kota Thailand, adalah masalah pribadi dan pria bersenjata itu melarikan diri dari tempat kejadian," kata polisi Thailand seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (18/2/2020).

"Satu orang tewas dan satu lagi cedera," kata Kolonel Polisi Krissana Pattanacharoen.

Dalam sebuah pernyataan, pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa mereka sudah tahu identitas tersangka dan berusaha untuk menangkapnya.

"Pria bersenjata itu memasuki klinik kecantikan di mal, tempat mantan istrinya bekerja dan melepaskan tembakan, membunuhnya dan melukai seorang pengamat," kata Kissana.

Mal berlantai sembilan, yang terkenal dengan sinema lantai atasnya, terus beroperasi dan hanya area tempat penembakan yang ditutup.

Plaza terhubung ke stasiun skytrain Victory Monument, pusat transit yang penuh sesak dengan penumpang pada jam sibuk sore hari.

Penembakan itu terjadi di sebuah klinik kecantikan bernama The Icon Clinic, yang berada di lantai empat mal.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1 Orang Terluka

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Seorang wanita yang terluka dibawa ke Phyathai Nawamin Hospital, lapor kantor berita Workpoint.

Sementara Thai Rath melaporkan bahwa saksi mendengar beberapa tembakan.

Insiden pada hari Selasa ini terjadi 10 hari setelah seorang tentara menewaskan sedikitnya selusin orang di pusat perbelanjaan Terminal 21 di kota timur laut Nakhon Ratchasima. Dia sebelumnya membunuh komandannya, prajurit lain di markasnya dan beberapa orang di kuil Budha.

Serangaan brutal dengan senjata dilaporkan terjadi selama 18 jam di Kota Korat pada Sabtu 8 Februari lalu, menewaskan sedikitnya 29 jiwa dan melukai 58 orang lainnya.

Ratusan pembeli melarikan diri dan bersembunyi di dalam pusat perbelanjaan sebelum prajurit yang mengenakan pakaian militer itu dibunuh oleh petugas polisi pada hari Minggu pagi. Perdana menteri negara itu, Prayuth Chan-ocha, mengatakan tentara itu marah tentang sengketa tanah.

Meskipun banyak orang memiliki senjata di Thailand, pembunuhan massal jarang terjadi, dan amukan tentara yang kejam membuat ngeri bangsa itu. Laporan berita awal tentang tembakan hari Jumat, bertepatan dengan Hari Valentine, memicu kekhawatiran atas penembakan peniru.

Sementara sebelumnya, Hari Valentine di Bangkok juga tercoreng akibat peristiwa penembakan. Setelah beberapa hari sebelumnya terjadi penembakan massal paling mematikan di Thailand.

Mengutip The New York Times, seorang pria bersenjata yang melepaskan tembakan beberapa ronde ke arah orang-orang di Bangkok itu ditangkap di hari yang sama saat penembakan, Jumat 14 Februari.

Pelaku berhasil dibekuk setelah enam jam terkepung.

Tidak ada cedera atau kematian dalam penembakan itu, yang dimulai pada Jumat dini hari. Pria itu, yang oleh polisi diidentifikasi oleh media lokal sebagai Ekkachai Charueksilp, mulai menembakkan tembakan dari rumahnya di atas toko peralatan olahraga di lingkungan pusat Bangkok.

Pria bersenjata itu melepaskan setidaknya 20 tembakan, yang mengarah pengepungan enam jam oleh  polisi di jalan yang ditutup untuk umum. Pengepungan berakhir setelah petugas meminta bantuan dari kerabat penembak dan mengirim tim untuk menengahi pria bersenjata tersebut.

"Pria bersenjata itu akhirnya menyerah dan ditanyai tentang motifnya," kata Kolonel Krissana Pattanacharoen, juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya