Wan Azizah, Istri Anwar Ibrahim Dikabarkan Jadi PM Malaysia Gantikan Mahathir Mohamad

Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail dikabarkan akan jadi PM Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 24 Feb 2020, 14:05 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 14:05 WIB
Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail (AP)
Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail (AP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mahathir Mohamad mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia. Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail dikabarkan akan jadi PM Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad.

Sebuah sumber mengatakan kepada Malay Mail bahwa Mahathir telah menunjuk Wan Azizah sebagai perdana menteri sementara setelah partainya, PPBM, memilih untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan yang berkuasa.

"Wan Azizah adalah perdana menteri sementara," kata seorang sumber yang dekat dengan presiden PKR Anwar Ibrahim ketika ditanya apakah dia akan menggantikan Mahathir, Senin (24/2/2020).

Sebelumnya, Mahathir telah berjanji akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim, yang merupakan suami Wan Azizah. Janji itu merupakan kesepakatan dalam koalisi partai pendukung Mahathir yang disebut Pakatan Harapan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Partai Mahathir Tinggalkan Pakatan Harapan

Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad pada hari Rabu, 9 Mei 2018, saat mendeklarasikan kemenangan oposisi yang dipimpinnya atas koalisi Barisan Nasional yang dinakhodai Najib Razak (AP Photo/Adrian Hoe)

Pada saat yang sama, sumber itu juga mengatakan bahwa Menteri Urusan Ekonomi Datuk Seri Azmin Ali yang juga wakil presiden PKR dan wanita tangan kanannya Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Zuraida Kamaruddin, yang merupakan pejabat senior partai telah dipecat dari PKR.

Dalam posting Facebook terpisah, presiden PPBM Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan partai telah memutuskan untuk meninggalkan koalisi yang berkuasa bahwa setelah pertemuan partai kemarin yang melibatkan para pemimpin seniornya.

"Pimpinan puncak PPBM telah memutuskan dalam pertemuan khusus yang diadakan pada 23 Februari 2020 untuk meninggalkan Pakatan Harapan.

"Semua Anggota Parlemen PPBM juga telah keluar dari Pakatan Harapan. Mereka semua telah menandatangani deklarasi hukum untuk terus mendukung Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri Malaysia," kata Muhyiddin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya