Kasus Virus Corona di Korea Selatan Tembus 2.000, BTS Batalkan Konser

Virus Corona COVID-19 mulai menyengat industri K-Pop.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Feb 2020, 11:53 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 11:53 WIB
BTS di music video Spring Day.
BTS di music video Spring Day. Dok: Big Hit Entertainment

Liputan6.com, Seoul - Warga Korea Selatan sedang menerapkan status darurat untuk menangkal penyebaran Virus Corona (COVID-19). Jumlah pasien yang tertular kini sudah tembus 2.000 orang.

Dilaporkan CNBC, Jumat (28/2/2020), pusat pengendalian penyakit di Korsel melaporkan ada 256 kasus baru, sehingga jumlah tertular mencapai 2.022 orang. Belum ada laporan ada korban meninggal lagi di Korsel.

Di antara 256 kasus baru itu, 182 berasal dari Kota Daegu yang menjadi sumber penyebaran Virus Corona. Seperti diketahui, virus itu tersebar dari gereja di Daegu. Anggota gereja itu diketahui pernah ke Wuhan, China.

Penyebaran virus Corona di Korsel berdampak ke industri K-Pop. BTS membatalkan rangkaian konser pada pertengahan April nanti di Olympic Stadium, Seoul. Label Big Hit Entertainment mengakui penyebabnya adalah Virus Corona.

Ada 200 ribu penonton yang diperkirakan hadir di konser. Pembeli tiket konser BTS akan mendapat refund. 

Seoul Fashion Week 2020 juga dibatalkan akibat Virus Corona.

Kasus Virus Corona masih dominan di China, terutama Provinsi Hubei. Ada 78 ribu orang yang sudah tertular dan 2.788 di antaranya sudah meninggal.

Virus Corona juga menyebar ke luar negeri seperti Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Arab Saudi pun akhirnya tutup pintu sementara dari pengunjung asing agar Virus Corona tak menyebar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Saudi Hentikan Layanan Umrah Sementara

Ilustrasi Umrah
Virus corona menjadi wabah yang mendunia, epidemi ini menyebabkan sejumlah negara melakukan penangguhan visa untuk meminimalisir penyebaran virus. (Foto: Unsplash)

Arab Saudi membatasi orang yang masuk ke negara itu demi menekan penyebaran Virus Corona COVID-19. Arab Saudi menangguhkan masuknya orang-orang yang ingin melakukan umrah atau mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, sebagaimana ditentukan oleh otoritas kesehatan negara kerajaan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia menyatakan memahami keputusan yang diambil oleh pihak Kerajaan Arab Saudi diambil berdasarkan pertimbangan kepentingan kesehatan jemaah yang lebih besar.  

Dalam keterangan tertulisnya yang Liputan6.com terima Kamis, 27 Februari 2020, pemerintah Indonesia menyatakan akan terus berkoordinasi di bawah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) terkait pengelolaan dampak dari kebijakan tersebut. 

Menurut informasi yang diberikan oleh Duta Besar Saudi Arabia di Jakarta, kebijakan tersebut berlaku mulai pada saat diumumkan.

Pedoman untuk mencegah masuknya virus ke negeri kerajaan itu juga termasuk penangguhan perjalanan ke dan dari Arab Saudi untuk warga negara Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk menggunakan kartu ID nasional.

Namun, mengutip Al Arabiya, disebutkan ada pengecualian bagi warga Saudi yang berada di luar negeri dan ingin kembali jika mereka keluar dari Kerajaan dengan kartu identitas nasional, dan warga negara-negara GCC saat ini di dalam Kerajaan yang ingin kembali ke negara mereka jika masuk dengan kartu identitas nasional.

Ada juga penangguhan entri visa turis bagi mereka yang datang dari negara-negara yang sudah terpapar oleh penyebaran Virus Corona COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya