India Hentikan Sementara Visa on Arrival untuk WN Jepang dan Korea Selatan

Cegah Virus Corona, India memberhentikan visa on arrival untuk warga negara Jepang dan Korea Selatan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Feb 2020, 17:44 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 17:44 WIB
Ilustrasi suasana di bandara.
Ilustrasi suasana di bandara. (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo- Pemerintah India telah mengumumkan pada 28 Februari bahwa layanan visa on arrival mereka untuk warga negara Jepang dan Korea Selatan ditangguhkan untuk sementara.

Keputusan itu terkait dengan kondisi wabah Virus Corona COVID-19.

Kedutaan Besar India di Jepang mengumumkan pemberhentian sementara itu dengan mengatakan di Twitter, "Mengingat wabah COVID-19 baru-baru ini, visa on arrival yang hanya tersedia untuk warga negara Jepang dan Korea Selatan telah ditangguhkan sementara. Visa reguler terus diproses dan dapat diterapkan."

Dalam sebuah pernyataan, Directorate General of Civil Aviation (DGCA) juga mengatakan bahwa India telah membatalkan semua operasi penerbangan dari Iran di tengah wabah Virus Corona COVID-19, seperti dikutip dari CNBC, Jumat, (28/2/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

WHO Ingatkan Dunia untuk Bersiap

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi (belakang), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Hingga saat ini, hanya ada 3 kasus infeksi yang dikonfirmasi di India.

Langkah-langkah pemerintah pun dikeluarkan sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada 27 Februari bahwa epidemi Virus Corona COVID-19 berada pada "titik yang menentukan."

Dalam konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa, Direktur Jendral Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, "Kami berada pada titik yang menentukan," lalu menambahkan bahwa "Epidemi di Republik Islam Iran, Italia, dan Republik Korea menunjukkan kemampuan virus ini."

"Setiap negara harus siap untuk kasus pertama," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, dengan menambahkan kemampuan virus yang mampu datang tanpa batas.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya