Masker hingga Lansia Lebih Rentan, Ini 5 Mitos Versus Fakta Soal Virus Corona

Menyoal berbagai klaim soal Virus Corona (COVID-19). Ini 5 mitos versus faktanya.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Mar 2020, 18:13 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 18:13 WIB
Menkes Terawan Tinjau Kondisi Dua Pasien Positif Corona di RSPI Saroso
Menkes Terawan Agus Putranto memberikan keterangan usai menjenguk dua pasien positif terinfeksi Corona di RSPI Prof. DR. Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). Kedua pasien merupakan ibu (64) dan anak (31), kini mereka dirawat di ruangan khusus. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia baru saja mengumumkan ada dua pasien yang positif Virus Corona (COVID-19). Mereka adalah ibu dan anak yang melakukan kontek dengan pasien terinfeksi asal Jepang.

Presiden Joko Widodo meminta supaya masyarakat Indonesia meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan. Menjaga higienitas menjadi kunci pencegahan Virus Corona yang bisa tertular secara fisik.

Di samping isu kesehatan, ada segudang masalah lain menyangkut Virus Corona, mulai dari oknum yang memborong dan menimbun masker, hingga bermacam isu soal kesehatan.

Ada yang menyebut orang yang sehat dari Virus Corona tak perlu memakai masker, untuk mencegah Virus Corona, pernyataan itu juga diberikan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Kabar beredar lain menyebut pasien usia lansia lebih rentan kena Virus Corona ketimbang kawula muda.

Agar jelas, berikut lima mitos populer tentang Virus Corona serta faktanya, seperti dilaporkan The Guardian, Senin (2/3/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Virus Corona Tak Lebih Buruk dari Flu Biasa

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Banyak invididu yang terkena Virus Corona akan merasakan gejala sama seperti flu musiman, tetapi secara keseluruhan tingkat kematian flu ini lebih berbahaya.

WHO menyebut tingkat kematian Virus Corona tertinggi di Wuhan ketika virus ini baru terdeteksi.

Bruce Aylward, ketua tim gabungan misi COVID-19 China-WHO, berkata tingkat kematian di Wuhan mencapai 2 persen hingga 4 persen. Namun, di luar wilayah Wuhan laju kematiannya hanya 0,7 persen.

Meski demikian, angka itu tetap di atas tingkat kematian flu tahunan di AS pada kisaran 0,1 persen.


2. Virus Corona Hanya Membunuh Lansia, Anak Muda Santai Saja

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Klaim satu ini ada benarnya karena kebanyakan orang yang bukan lansia dan tidak punya penyakit lain tidak akan sakit kritis akibat COVID-19. Masalahnya, Virus Corona punya kemungkinan tinggi untuk mengakibatkan penyakit lain.

Oleh karena lansia memang lebih rentan terhadap Virus Corona, maka penting bagi anak muda untuk mengikuti instruksi karantina apabila kena mengalami gejala virus. Dengan begitu maka virus tak menyebar ke populasi rentan.

Masalah lain adalah risiko kepada para pekerja medis yang terus-terusan terpapar pasien Virus Corona. Hal itu membuat mereka terkena risiko tertular walau masih muda.


3. Soal Masker

Menkes Terawan Tinjau Kondisi Dua Pasien Positif Corona di RSPI Saroso
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto didampingi jajaran dokter memberikan keterangan usai menjenguk dua pasien positif terinfeksi Corona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. DR. Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ini adalah isu yang paling sering dibicarakan. Penimbun masker pun bermunculan di berbagai negara.

Haruskah kita membeli masker dengan harga mahal? Jawabannya tergantung.

Pemakaian masker bisa efektif jika seseorang berada dekat orang yang sudah terinfeksi Virus Corona. Mereka yang memakai masker bisa terlidungi hingga lima kali lipat.

Namun, bila sedang sekadar jalan-jalan dan tidak berkontak dekat dengan orang lain, maka masker tidak akan memberikan efek.

Perlu diingat bahwa Virus Corona bisa menyebar lewat bersin atau batuk. Penggunaan masker pun penting bagi yang sakit agar tidak menyebar penyakit ke orang lain.


4. Berdekatan dengan Pasien Virus Corona Selama 10 Menit Bisa Tertular

Menkes Terawan Tinjau Kondisi Dua Pasien Positif Corona di RSPI Saroso
Pengunjung mengenakan masker melintasi kendaraan dinas Menteri Kesehatan RI saat menjenguk pasien positif Corona di RSPI Prof. DR. Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ada rumah sakit yang memberikan panduan bahwa penularan penyakit terjadi jika berdekatan selama lebih dari 10 menit ke orang yang bersin atau batuk. Hal ini berbeda dari Virus Corona.

Penularan Virus Corona bisa terjadi dengan menyentuh permukaan yang sudah terkotori virus. Meski demikian, penularan lewat cara ini lebih jarang ketimbang penularan kontak dekat.


5. Vaksin Siap dalam Beberapa Bulan

Dinkes Depok Evakuasi dan Sterilisasi Pekerja di Rumah Pasien Terjangkit Corona
Pekerja dirumah terjangkit virus corona yang masih bertahan saat dievakuasi di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Dinkes Depok mengevakuasi pekerja dirumah terjangkit virus corona untuk di bawa ke RSPI Sulyanti Saroso guna dilakukan pengecekan lebih lanjut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ilmuwan sedang bergegas mencari vaksin untuk melawan Virus Corona. Kini, sudah mulai ada pengujian terhadap binatang.

Namun, butuh waktu untuk vaksin untuk bisa diedarkan secara komersil, apalagi ilmuwan perlu melihat efek sampingnya dulu. Belum ada kepastian apakah vaksinnya bisa beredar dalam waktu kurang dari setahun.


6. Jika Sudah Pandemi, Maka Virus Tak Terbendung

Indonesia berada di urutan ke-22 sebagai negara di Asia yang terpapar kasus Virus Corona COVID-19 (gisanddata.maps.arcgis.com)
Indonesia berada di urutan ke-22 sebagai negara di Asia yang terpapar kasus Virus Corona COVID-19 (gisanddata.maps.arcgis.com)

Pandemi berarti penyebaran virus di seluruh dunia, tetapi pada praktiknya tidak ada tindakan yang berubah apabila ada deklarasi pandemi.

Faktor penting dalam melawan Virus Corona bukan hanya langsung membasmi virus ini, tetapi meredam penyebaran atau mengurangi memuncaknya virus ini turut penting agar sistem kesehatan bersiap menghadapi banjirnya pasien.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya