Virus Corona Jadi Pandemi, Melania Trump Tak Terlihat di Publik

Ada Virus Corona, Ibu Negara AS Melania Trump belum terlihat di publik. Sejumlah acara juga batal.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Mar 2020, 11:38 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 11:38 WIB
Melania Trump
Melania Trump saat berkunjung ke India. (Sajjad HUSSAIN / AFP)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump angkat bicara terkait Virus Corona (COVID) yang mulai menyebar di negaranya. Meski demikian, Melania belakangan ini jarang terlihat di publik.

Lewat Twitternya, Melania berkata kehidupan rakyat AS berubah dramatis akibat Virus Corona. Melania ingin masyarakat mengikuti instruksi pemerintah yang diberikan melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC).

Ibu Negara kelahiran Slovenia itu pun turut mempromosikan jaga jarak sosial (social distancing).

"Dengan kehidupan kita yang berubah drastis, terutama dalam beberapa hari terakhir, saya mendorong semua orang untuk mengikuti panduan CDC. Social distancing saat ini sangat penting!" ujar Melania Trump seperti dikutip Senin (16/3/2020).

Menurut laporan CNN, Melania terakhir tampil di publik pada 10 Maret lalu di Virgnia. Saat itu ia tidak menyebut Virus Corona, kemudian ia sempat menghadiri upacara penghargaan di Gedung Putih.

Namun, Melania Trump tidak terlihat pada persiapan paskah Gedung Putih untuk 13 April mendatang. Biasanya Ibu Negara mengurus acara tersebut. Acara lain yang batal dihadiri Melania adalah pengumpulan dana di Beverly Hills yang telah dibatalkan.

Sebelumnya, Melania sempat memposting tweet tentang Virus Corona. Ia menyampaikan bahwa AS sedang bertarung melawan Virus Corona.

Presiden Donald Trump baru saja selesai tes Virus Corona dan hasilnya negatif. Gedung Putih hingga kini tidak memberikan penjelasan apakah Melania Trump juga ikut tes Virus Corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Donald Trump Minta Masyarakat Tak Timbun Bahan Pokok

PM Modi Sambut Kedatangan Presiden Trump
PM India, Narendra Modi berbincang dengan Presiden AS Donald Trump dan Melania Trump saat menyambut kedatangan mereka di Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, Senin (24/2/2020). Ini merupakan kunjungan balasan Trump setelah Modi berkunjung ke AS pada 2019. (MANDEL NGAN/AFP)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengimbau masyarakat tidak perlu menimbun persediaan bahan pokok saat ada Virus Corona COVID-19. Ia menjamin persediaan tidak akan habis, sehingga masyarakat bisa tenang.

Dilansir AP, Trump mengatakan, tidak ada kekosongan persediaan. Namun masalahnya, orang-orang membeli tiga sampai lima kali lipat lebih banyak dari biasanya.

"Kalian tidak perlu banyak memborong," ujar Trump. "Tak seorang pun di negara ini yang harus menimbun persediaan barang esensial," lanjut Trump.

Presiden Trump juga sudah menelepon para pengusaha ritel dan industri makanan untuk membahas isu persediaan. Beberapa perusahaan yang diajak bicara adalah Walmart, Target, General Mills, Costco, dan Whole Foods.

Sektor pengusaha telah menerapkan aturan-aturan baru seperti pembatasan pembelian produk seperti pembersih tangan, serta meningkatkan layanan kebersihan. Virus Corona juga membuat toko ritel mengubah jadwal mereka agar buka lebih pagi dan tutup lebih malam.

Presiden Trump berkata perusahaan bisa membantu masyarakat Amerika merasa tenang dan aman jika stok persediaan terjamin. Sektor industri makanan pun memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan pemerintah.

"Kami berdiri bersama Presiden, Wakil Presiden, dan Pemerintah sebagaimana kami bekerja, melayani, dan menyediakan makanan kepada negara. Kami tahan banting; industri kami bekerja 24 jam sehari untuk menyediakan dan menyetok ulang sekaligus memastikan kebersihan toko dan fasilitas kami," ujar Leslie Sarasin, presiden dari Food Marketing Institute.

Akibat Virus Corona, masyarakat di berbagai negara terpantau memborong barang-barang persediaan. Di negara barat, barang yang langka adalah pembersih tangan dan tisu toilet yang diperebutkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya