Bendung Corona COVID-19, Arab Saudi Bebaskan 250 WNA dari Tahanan Imigrasi

Arab Saudi mencatat 1.012 kasus positif Virus Corona COVID-19 hingga Kamis 26 Maret.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2020, 09:04 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 09:04 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)

Liputan6.com, Makkah - Arab Saudi mencatat 1.012 kasus positif Virus Corona COVID-19 hingga Kamis 26 Maret. Sebanyak 33 pasien telah sembuh, namun ada 3 kasus kematian.

Untuk menekan penyebaran Virus Corona jenis baru ini, Arab Saudi membebaskan 250 warga negara asing (WNA) yang ditahan lantaran melanggar keimigrasian dan izin tempat tinggal. Hal itu disampaikan Komisi HAM dukungan pemerintah (HRC).

"Membiarkan mereka pergi untuk repatriasi boleh jadi akan membantu mengurangi ancaman bagi tahanan di pusat penahanan tanpa mengorbankan keamanan publik dengan cara apa pun," kata Presiden HRC Awwad al-Awwad melalui pernyataannya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/3/2020).

Awwad menambahkan, pembebasan tahanan lainnya diperkirakan akan menyusul sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona COVID-19.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Riyadh, Makkah, Madinah Lockdown

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. (Saudi Press Agency, via AP)

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memerintahkan untuk lockdown atau menutup akses wilayah Riyadh, Makkah, dan Madinah untuk membendung penyebaran Virus Corona COVID-19. Warga di Arab Saudi dilarang masuk atau keluar pada 3 wilayah itu mulai Kamis (26/3/2020).

Selain itu, Raja Salman juga menyetujui tindakan yang melarang penduduk di 13 wilayah Kerajaan Arab Saudi melakukan perjalanan antar-wilayah.

Dalam upaya yang lebih besar untuk menahan penyebaran Virus Corona jenis baru itu, jam malam telah diberlakukan dimulai pukul 15.00 di Riyadh, Makkah dan Madinah mulai Kamis, menurut pernyataan Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Kementerian, mengatakan jam malam masih berlaku untuk mereka yang berada di sektor publik dan swasta vital seperti keamanan, militer dan media. Mereka yang bekerja di layanan kesehatan juga dikecualikan dari jam malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya