Liputan6.com, Jakarta - Otoritas di Malaysia telah memperpanjang masa penutupan akses atau lockdown yang disebut movement control order (MCO) hingga 14 April. Kebijakan ini tentu berdampak bagi seluruh penduduk Malaysia, termasuk WNI yang mayoritas adalah pekerja migran.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Judha Nugraha Kemlu RI dan perwakilan Indonesia yang ada di enam perwakilan di Malaysia, dampak MCO paling besar dirasakan bagi WNI yang bekerja sebagai buruh harian lepas.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan mayoritas pekerja migran Indonesia yang memiliki majikan tetap masih dalam kondisi yang relatif baik.
"Merespons kondisi tersebut, seluruh perwakilan Indonesia yang ada di Malaysia telah aktif memberikan bantuan logistik kepada kelompok yang paling rentan dari pekerja migran Indonesia," ujar Judha.
"Hingga hari ini tercatat perwakilan Indonesia di Malaysia telah menyalurkan sebanyak 3.143 paket bantuan logistik dan telah menyiapkan hampir 3.000 paket tambahan."
Terkait dengan kepulangan WNI dari Malaysia, Judha Nughraha juga menyampaikan sejak 18 hingga 31 Maret, tercatat terdapat 34.696 yang kembali pulang dari Malaysia ke Indonesia.
"Data yang kami catat adalah yang pulang dari Semenanjung Malaysia. Mayoritas yang pulang adalah WNI pemegang fasilitas bebas visa 30 hari, jadi bukan pekerja migran kita yang menetap di Malaysia, yang memiliki izin tinggal tetap dan izin kerja tetap di Malaysia," jelas Judha.
"Jadi, lebih banyak yang pulang adalah WNI yang mendapatkan fasilitas bebas visa 30 hari," tambahnya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak video pilihan berikut:
Kondisi WNI di India
Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha juga menyampaikan kondisi terkini WNI yang ada di India.
"Terakhir terkait penanganan jamaah tabligh di India, tercatat hingga 30 Maret jumlah jamaah tabligh yang ada di India sebanyak 731 orang yang tersebar di berbagai negara bagian di India," jelas Judha.
"Para jamaah tabligh ini memang terdampak dari kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah India hingga tanggal 14 April 2020," tambahnya.
"Tercatat ada 14 jamaah tabligh Indonesia yang terinfeksi Corona COVID-19, di mana 10 diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan empat lainnya masih dalam perawatan dan kondisinya stabil."
"Duta Besar kita di New Delhi bersama satgas COVID-19 KBRI New Delhi sudah mengunjungi dan bertemu dengan para jamaah tabligh asal Indonesia di New Delhi pada Selasa kemarin dan memberikan dukungan moril serta semangat, sekaligus mengimbau kepada seluruh WNI untuk bekerjsama dan mematuhi seluruh imbauan pemerintah setempat."
"KBRI New Delhi dan KJRI Mumbai akan membantu WNI, khususnya jamaah tabligh untuk mengurus perpanjangan masa tinggal mereka dengan pihak imigrasi India, jika visa mereka telah mendekati masa akhir."
Advertisement