Australia Jadi Negara Pelaku Uji Corona COVID-19 Terbanyak di Dunia

PM Morrison telah menyatakan bahwa Australia sejauh ini telah menjadi negara yang melakukan uji coba terkait Virus Corona COVID-19 terbanyak di dunia.

diperbarui 03 Apr 2020, 10:31 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 10:31 WIB
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (AP/Andrew Taylor)
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (AP/Andrew Taylor)

Canberra - Australia menjadi negara pertama yang telah melakukan tes terhadap 1 persen dari jumlah penduduknya, dalam upaya mengendalikan penyebaran Virus Corona COVID-19 yang sekarang sudah pandemik di hampir seluruh dunia.

Demikian dikatakan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam jumpa pers Kamis 2 Maret 2020 yang juga mengumumkan biaya pengasuhan anak-anak yang dititipkan ke tempat perawatan anak, atau 'child care', akan dibebaskan selama enam bulan mendatang.

Melansir ABC Indonesia, Jumat (3/4/2020), sejauh ini Australia sudah melakukan tes terhadap lebih dari 260 ribu warga, yang berarti satu persen dari jumlah penduduk Australia, yang saat ini berjumlah 26 juta.

"Australia sekarang mencapai taraf 1.000 tes per 100 ribu penduduk. Ini berarti 1 persen dari jumlah penduduk."

"Kita adalah negara pertama, sepengetahuan saya, yang mencapai taraf tersebut." kata PM Morrison.

Menurutnya tes Virus Corona menjadi hal yang penting guna melacak mereka yang pernah melakukan interaksi dengan mereka yang positif.

Sejauh ini hanya Korea Selatan dan Amerika Serikat yang sudah melakukan tes yang paling banyak, namun Australia masih lebih unggul dalam hal perbandingan jumlah tes dengan jumlah penduduk.

Tingginya tingkat pengetesan membuat Australia sekarang mampu mencegah angka penularan yang tidak terkendali.

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan ada tanda-tanda jika Australia berhasil melandaikan kurva, atau flattening the curve.

"Dua minggu terjadi peningkatan 25-30 persen kasus baru setiap hari," kata Hunt.

"Kemudian angka itu turun ke belasan persen minggu lalu dan sekarang dalam beberapa hari angkanya turun dari 10 persen."

"Ini berarti kita sudah mulai melihat tanda-tanda yang nyata namun harus dilihat dengan hati-hati kurva yang melandai," katanya lagi.Sejauh ini korban meninggal akibat Virus Corona baru di Australia meningkat menjadi 24 orang, setelah seorang perempuan berusia 70 tahunan meninggal di negara bagian Queensland, Rabu malam.

Di negara bagian Victoria, seorang perempuan berusia 60 tahunan meninggal hari Kamis sehingga menjadi orang keenam yang meninggal di negara bagian ini.

Secara keseluruhan, lebih dari 5 ribu kasus positif COVID-19 tercatat di Australia secara nasional.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Child Care Gratis

Australia Tutup Pantai Bondi
Orang-orang berjalan melewati Pantai Bondi yang kosong setelah ditutup oleh pihak berwenang di Sydney, Minggu (22/3/2020). Otoritas Australia menutup Bondi Beach lantaran orang-orang mengabaikan larangan tidak berkumpul dalam jumlah besar untuk menekan penyebaran virus corona. (PETER PARKS/AFP)

Pemerintah Australia juga telah memutuskan biaya untuk penitipan anak, atau 'child care' akan digratiskan.

'Child care' adalah sistem yang ada di Australia bagi penitipan anak-anak di bawah umur lima tahun, sehingga orang tua mereka bisa bekerja.

Biaya penitipan anak ini mendapat subsidi dari pemerintah,orang tua hanya membayar sisanya, tergantung dari pendapatan mereka.

Sejak krisis virus corona dimulai beberapa minggu lalu, keberadaan 'child care' di Australia terancam karena banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan kemudian tidak lagi mengirim anak-anak mereka.

Keberadaan 'child care' masih diperlukan, untuk merawat anak-anak yang orang tuanya masih bekerja.

Namun saat ini 'child care' banyak yang terancam ditutup karena berkurangnya pendapatan.

Menteri Pendidikan Australia, Dan Tehan mengatakan mulai Minggu 5 April mendatang, orang tua yang mengirimkan anak-anak ke 'child care' tidak lagi harus membayar.

Sekitar 13 ribu 'child care' yang tersebar di seluruh Australia, yang mempekerjakan sekitar 200 ribu orang, akan bisa bertahan.

"Saya bisa mengatakan kepada seluruh orang tua, yang masih memerlukan child care untuk anak-anak, bahwa tetap dibuka, dan jadi mereka dapat membawa anak-anaknya ke tempat biasanya, tidak perlu mencari tempat baru lagi," kata Dan.PM Morrison mengatakan 'child care' dan pendidikan untuk balita sangat penting bagi Australia, karena banyak orang tua yang bekerja di sektor penting, seperti di bidang kesehatan dan pendidikan.

"Industri yang penting itu bukan saja seperti misalnya dokter atau perawat di rumah sakit, namun juga misalnya petugas pembersih di rumah sakit."

"Mereka yang mengendarai truk membawa bahan makanan ke supermarket guna memastikan pasok berlanjut juga merupakan hal yang penting."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya