Terparah Sejak 30 Tahun Terakhir, Aksi Penembakan di Kanada Tewaskan 10 Orang

Seorang laki-laki bersenjata melakukan aksi penembakan di Kanada yang kemudian menewaskan 10 orang korban.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 21 Apr 2020, 17:31 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 07:00 WIB
Polisi federal Kanada mengatakan tersangka ditemukan tewas setelah perburuan selama berjam-jam.
Polisi federal Kanada mengatakan tersangka ditemukan tewas setelah perburuan selama berjam-jam. (Tim Krochak / The Canadian Press via AP)

Liputan6.com, Portapique - Seorang pria bersenjata di Provinsi Nova Scotia, Kanada menewaskan lebih dari 10 orang dalam penembakannya, termasuk seorang polisi wanita. Aksi itu ia lancarkan dalam kurun waktu selama 12 jam, lapor pihak berwenang, Minggu 19 April.

Kejadian ini pun menjadi aksi pembunuhan massal terburuk di negara itu dalam 30 tahun terakhir. 

Polisi wanita yang terbunuh adalah seorang perwira RCMP.

Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengatakan, Gabriel Wortman yang berusia 51 tahun, yang menyamarkan mobilnya agar terlihat seperti mobil polisi, menembak orang di beberapa lokasi di seluruh provinsi Atlantik.

Menurut laporan Channel News Asia, Senin (20/4/2020), pihak berwenang mengatakan mereka masih berusaha untuk menetapkan jumlah kematian terakhir.

Polisi menambahkan bahwa Wortman sudah meninggal, tetapi tidak akan mengonfirmasi laporan CTV bahwa ia telah ditembak dan dibunuh oleh RCMP.

"Hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi Nova Scotia, dan akan tetap terukir di benak selama bertahun-tahun mendatang," ujar Lee Bergerman, komandan RCMP di Nova Scotia kepada wartawan. 

Polisi mengatakan mereka menemukan beberapa jasad pada Sabtu malam setelah dipanggil karena mendapat laporan tentang gangguan di kota pesisir Atlantik kecil Portapique, sekitar 130 km utara ibu kota provinsi, Halifax.

Penyelidikan awal menunjukkan Wortman juga telah membunuh orang di beberapa lokasi lain, kata Chris Leather, perwira operasi kriminal Nova Scotia RCMP.

"Lebih dari 10 orang telah terbunuh," katanya.

Pada satu titik, Wortman terlihat mengenakan seragam polisi, kata Leather, tetapi ia tidak menyebutkan secara spesifik apakah tersangka telah disamarkan sebagai seorang perwira ketika pembunuhan terjadi.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

Aksi Pembunuhan Massal Terburuk

Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Pembantaian itu tampaknya menjadi yang terburuk sejak seorang pria bersenjata membunuh 15 wanita di Montreal pada Desember 1989. Atau ketika seorang pria yang mengendarai mobil van sengaja menabrak dan membunuh 10 orang di Toronto pada April 2018.

Penembakan massal relatif jarang terjadi di Kanada, lantaran memiliki undang-undang kontrol senjata yang lebih ketat daripada Amerika Serikat.

Perdana Menteri Nova Scotia Stephen McNeil mengatakan itu adalah "salah satu tindakan kekerasan yang paling tidak masuk akal dalam sejarah provinsi kami."

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, ketika berbicara kepada wartawan di Ottawa, menyesalkan apa yang disebutnya "situasi yang mengerikan."

Menurut situs web Masyarakat Dokter Gigi Nova Scotia dan Better Business Bureau provinsi, Wortman mengoperasikan klinik gigi tiruan di Dartmouth, dekat dengan Halifax.

Penduduk Portapique mengatakan tanda pertama masalah terjadi pada Sabtu malam ketika polisi mendesak semua orang untuk tetap tinggal di dalam rumah. Seorang pria mengatakan dia melihat setidaknya tiga kebakaran terpisah.

Seorang penduduk setempat mengatakan dia menemukan dua kendaraan polisi yang terbakar saat sedang mengemudi pada hari Minggu.

"Ada satu perwira yang bisa kita lihat di tempat kejadian dan kemudian tiba-tiba, dia berlari ke arah salah satu kendaraan yang terbakar," kata Darcy Sack kepada Canadian Broadcasting Corp.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya