Kasus Virus Corona COVID-19 di Singapura Kembali Melonjak

Kasus Virus Corona (COVID-19) di Singapura masih naik-turun.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Apr 2020, 16:49 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 16:47 WIB
Ilustrasi Singapura
Ilustrasi Singapura (AP/Wong Maye-E)

Liputan6.com, Singapura - Kasus Virus Corona (COVID-19) di Singapura kembali melonjak meski pada Sabtu 25 April ada tanda penurunan. Pada Senin (27/4/2020), ada tambahan 799 kasus positif di Singapura sehingga total kasus tembus 14 ribu.

Dilaporkan Channel News Asia, lonjakan kasus baru di Singapura mayoritas masih berasal dari pekerja asing. Di antara kasus baru, hanya 14 kasus yang berasal dari warga Singapura.

Total kasus impor di Singapura sudah ada 573 kasus.

Kasus Virus Corona di Singapura masih terpantau naik-turun. Hari minggu kemarin tercatat ada 931 kasus, naik dari Sabtu yang hanya mencatat 618 kasus dan Jumat yang berjumlah 897 kasus.

Singapura sudah melakukan tes swab sebanyak 121.774 kali. Rasio penduduk yang ikut tes juga tinggi, yakni 21.400 per 1 juta orang.

Sejak 7 April, Singapura berada di periode "circuit breaker". Periode ini adalah waktu untuk mencegah melonjaknya kasus Virus Corona, namun muncul klaster-klaster baru di asrama pekerja asing.

Pada periode ini, gerakan masyarakat dibatasi. Misal, olahraga tidak boleh bersama-sama orang dari luar rumah, kegiatan luar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok, atau pindah rumah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lawan Corona COVID-19, AS Tegaskan Komitmen Kerja Sama dengan ASEAN

Presiden AS Donald Trump dalam briefing melawan Virus Corona (COVID-19) di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump dalam briefing melawan Virus Corona (COVID-19) di Gedung Putih. Dok: White House

Beberapa hari lalu, para menteri luar negeri ASEAN bersama dengan menteri luar negeri AS, Mike Pompeo telah mengadakan pertemuan secara virtual yang menegaskan komitmen dari kedua pihak untuk menguatkan kerja sama dalam menghadapi pandemi Corona COVID-19. 

Menlu Pompeo pun kemudian mengeluarkan pernyataan yang menekankan kemitraan tersebut. Ia menjelaskan bahwa ASEAN merupakan mitra strategis bagi AS. 

"Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan mitra strategis abadi kami dalam upaya respons pandemi COVID-19 dan rencana pemulihan ekonomi. Kami berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi dengan ASEAN untuk mengalahkan pandemi ini dan kembali dalam usaha membangun masa depan yang cerah untuk kawasan bersama," tulisnya dalam pernyataan resmi dari Kedutaan AS di Jakarta yang diterima Senin (27/4/2020).

Kedua belah pihak telah menjalin sejumlah kerja sama terlebih selama adanya pandemi ini. 

"Kami berterima kasih kepada mitra ASEAN atas dukungan mereka yang berharga dalam berlanjutnya aliran pasokan medis vital ke Amerika Serikat, serta dukungan mereka untuk penerbangan repatriasi. Sebagai contoh, Vietnam mempercepat izin penerbangan charter untuk mengirimkan 2,2 juta jas pelindung diri ke Amerika Serikat, dan kami mengharapkan lebih banyak pengiriman alat pelindung diri (APD) dalam beberapa minggu mendatang."

"Selain itu, sejak awal April, Malaysia memfasilitasi pengiriman cepat untuk lebih dari 1,3 juta kilogram sarung tangan bagi pekerja kesehatan di AS. Kamboja membantu warga Amerika pulang dengan selamat dari kapal pesiar Westerdam," jelasnya lagi. 

Fasilitasi Pengiriman Bantuan

Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19)
Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19). Dok: Gedung Putih

Amerika Serikat juga mendorong fasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan terlebih ke negara-negara yang paling rentan di kawasan.

"Kami juga mendesak pihak otoritas untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memfasilitasi pengiriman bantuan dan layanan kemanusiaan ke populasi yang paling rentan di Indo Pasifik, termasuk mereka yang kehilangan rumah akibat kekerasan di Myanmar. Kami menyerukan agar semua bekerja bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan untuk mewujudkan hal tersebut menjadi kenyataan bagi Rohingya dan orang-orang telantar lainnya," tambahnya kemudian.

Amerika Serikat berkomitmen untuk menggunakan seluruh alat yang tersedia untuk meminimalkan kerusakan ekonomi dan sosial yang diakibatkan pandemik serta memulihkan pertumbuhan ekonomi.

"Kami memulai dari landasan yang kuat dengan 294 miliar dolar dalam perdagangan dua arah pada 2019 dan investasi asing langsung senilai 273 miliar dolar di negara-negara ASEAN,"

Melalui beberapa programnya, kerja sama antara ASEAN dengan Amerika Serikat telah terjalin dengan baik hingga saat ini.

Development Finance Corporation berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur di seluruh kawasan. ASEAN Single Window yang didukung oleh USAID memfasilitasi perdagangan nirkontak yang semakin luas di ASEAN.

U.S.-ASEAN Internship Program semakin meluas, dengan adanya lowongan di banyak perusahaan terbesar kami di kawasan.

U.S.ASEAN Smart Cities Partnership mendorong keterlibatan sektor swasta dalam solusi kota pintar dan ekonomi digital. Kami senantiasa berkomitmen untuk mempertahankan investasi jangka panjang kami dalam bantuan teknis ekonomi serta pembangunan kapasitas manusia melalui program bilateral USAID di tujuh negara anggota ASEAN, yaitu Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya