Unggah Foto Telanjang, Protes Petugas Medis di 4 Negara Keluhkan Kurangnya APD Corona

Para tenaga medis yang bekerja di garda terdepan seharusnya mendapat perlindungan paling utama.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Apr 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 21:00 WIB
Minim APD, Puluhan Perawat Corona di New York Turun ke Jalan
Puluhan perawat yang menangani pasien virus Corona (COVID-19) berdemo di luar sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat (AS)(2/4/2020). Di kota ini pasien corona nyaris 100 ribu dengan 2.300 orang meninggal dunia. (AP/Bebeto Matthews)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga medis adalah orang-orang pertama yang seharusnya mendapat perlindungan lebih selama menangani pandemi Virus Corona COVID-19. 

Bukan hanya untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, tapi karena mereka juga berperan penting untuk menyelamatkan pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit. 

Namun, kurangnya fasilitas perlindungan dari pemerintah akhirnya membuat mereka harus melakukan aksi protes karena mengeluhkan kekurangan alat perlindungan. 

Berikut adalah aksi para tenaga medis di 3 negara yang mengeluhkan masalah APD, dikutip dari beragam sumber, Kamis (30/4/2020):

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Amerika Serikat

Minim APD, Puluhan Perawat Corona di New York Turun ke Jalan
Puluhan perawat yang menangani pasien virus Corona (COVID-19) berdemo di luar sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat (AS)(2/4/2020). Mereka memprotes kurangnya alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi pandemi virus corona. (AP/Bebeto Matthews)

Perawat dan petugas kesehatan berkumpul di acara 'Aksi Pekerja Kesehatan Frontline COVID-19' di Kota New York untuk menuntut kondisi kerja yang lebih aman. Mereka juga menuntut adanya lebih banyak alat pelindung diri (PPE) dan pengujian virus gratis selama wabah COVID-19.

Di Amerika Serikat sendiri, aksi protes serupa tak hanya terjadi di New York namun juga sejumlah wilayah lainnya seperti Santa Monica, Michigan, Alameda hingga Washington.

2. Pakistan

Demo APD, Dokter di Pakistan Malah Ditangkap
Polisi huru hara membubarkan aksi demonstrasi dari dokter dan tenaga medis di Pakistan, Senin (6/4/2020). Para dokter mengatakan pemerintah telah gagal memberikan pasokan APD yang dijanjikan. (AP Photo/Arshad Butt)

Hal yang sama juga terjadi di Pakistan. 

Lebih dari 100 dokter dan tenaga kesehatan melakukan demo terkait kurangnya APD seperti masker dan kacamata pelindung yang mereka gunakan dalam penanganan pasien COVID-19.

Namun, aksi tersebut berujung ricuh sehingga kepolisian Pakistan pun akhirnya menangkap beberapa dokter usai aksi protes mereka. 

Sekitar 50 tenaga kesehatan dilaporkan ditahan dalam demonstrasi yang terjadi di Quetta tersebut. Aksi lanjutan pun dilakukan pada hari berikutnya.

"Kami berdemo untuk melindungi dokter dan paramedis kami," kata salah seorang dokter yang ditahan bernama Hanif Luni seperti dikutip dari New York Post.

Dia mengatakan bahwa aksi telah menyebar di beberapa daerah lain di sekitar Quetta yang merupakan Ibu Kota provinsi Balochistan. Namun, Luni memastikan bahwa mereka akan tetap bertugas dalam keadaan darurat.

3. Jerman dan Prancis

Seorang dokter di Jerman mengunggah foto tanpa pakaian dengan maksud protes atas kurangnya APD dalam menangani pasien Virus Corona COVID-19.
Seorang dokter di Jerman mengunggah foto tanpa pakaian dengan maksud protes atas kurangnya APD dalam menangani pasien Virus Corona COVID-19. (source: website Blanke Bedenken)

Melansir CNN, Kamis (30/4/2020), muncul sebuah situs web yang tampaknya menampilkan foto-foto pekerja medis Jerman yang menyerukan perhatian pada kondisi kerja dan peralatan pelindung yang dibutuhkan oleh pekerja garis depan di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Situs web, "Blanke Bedenken," menunjukkan foto-foto orang yang terlihat telanjang, beberapa di antaranya sebagian ditutupi oleh peralatan medis, dokumen dan alat peraga lainnya, termasuk stetoskop, kerangka anatomi dan bahkan gulungan tisu toilet.

"Kami adalah dokter Anda. Untuk dapat merawat Anda dengan aman, kami membutuhkan alat pelindung. Ketika kami kehabisan yang kami miliki, kami terlihat seperti ini," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan di situs web mereka.

"Kita semua rentan. Praktik medis membutuhkan lebih banyak dukungan dari politik," tambah kelompok Blanke Bedenken.

Hal serupa pun juga dilakukan oleh para dokter di Prancis dengan tuntutan yang sama. 

 
 
 
View this post on Instagram

Par solidarité avec mes consoeurs et confrères initiateurs du mouvement, Monsieur le Ministre de la Santé, Monsieur le Président de la République, Face au COVID-19 Nous avons fermé nos cabinets, Nous nous sommes démunis de tous les EPI au profit des hôpitaux, Nous avons organisé la permanence des soins d’urgence, Nous n’avons le droit à aucune aide de l’État, À présent nous sommes à poil !!!! Nous sommes des SOIGNANTS DONNEZ-NOUS LES MOYENS DE NOUS PROTEGER ET DE SOIGNER NOS PATIENTS EN SÉCURITÉ DES LE 11 MAI ! #dentisteapoil #frenchdentist #dentist #dental #nakeddentist #coronavirus #mask #odontologia #twins #naked #frenchtouch

A post shared by Gros Catherine (@catgros75) on

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya