Liputan6.com, Jakarta - Tenaga medis adalah orang-orang pertama yang seharusnya mendapat perlindungan lebih selama menangani pandemi Virus Corona COVID-19.Â
Bukan hanya untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, tapi karena mereka juga berperan penting untuk menyelamatkan pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit.Â
Advertisement
Namun, kurangnya fasilitas perlindungan dari pemerintah akhirnya membuat mereka harus melakukan aksi protes karena mengeluhkan kekurangan alat perlindungan.Â
Berikut adalah aksi para tenaga medis di 3 negara yang mengeluhkan masalah APD, dikutip dari beragam sumber, Kamis (30/4/2020):
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Amerika Serikat
Perawat dan petugas kesehatan berkumpul di acara 'Aksi Pekerja Kesehatan Frontline COVID-19' di Kota New York untuk menuntut kondisi kerja yang lebih aman. Mereka juga menuntut adanya lebih banyak alat pelindung diri (PPE) dan pengujian virus gratis selama wabah COVID-19.
Di Amerika Serikat sendiri, aksi protes serupa tak hanya terjadi di New York namun juga sejumlah wilayah lainnya seperti Santa Monica, Michigan, Alameda hingga Washington.
Advertisement
2. Pakistan
Hal yang sama juga terjadi di Pakistan.Â
Lebih dari 100 dokter dan tenaga kesehatan melakukan demo terkait kurangnya APD seperti masker dan kacamata pelindung yang mereka gunakan dalam penanganan pasien COVID-19.
Namun, aksi tersebut berujung ricuh sehingga kepolisian Pakistan pun akhirnya menangkap beberapa dokter usai aksi protes mereka.Â
Sekitar 50 tenaga kesehatan dilaporkan ditahan dalam demonstrasi yang terjadi di Quetta tersebut. Aksi lanjutan pun dilakukan pada hari berikutnya.
"Kami berdemo untuk melindungi dokter dan paramedis kami," kata salah seorang dokter yang ditahan bernama Hanif Luni seperti dikutip dari New York Post.
Dia mengatakan bahwa aksi telah menyebar di beberapa daerah lain di sekitar Quetta yang merupakan Ibu Kota provinsi Balochistan. Namun, Luni memastikan bahwa mereka akan tetap bertugas dalam keadaan darurat.
3. Jerman dan Prancis
Melansir CNN, Kamis (30/4/2020), muncul sebuah situs web yang tampaknya menampilkan foto-foto pekerja medis Jerman yang menyerukan perhatian pada kondisi kerja dan peralatan pelindung yang dibutuhkan oleh pekerja garis depan di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.
Situs web, "Blanke Bedenken," menunjukkan foto-foto orang yang terlihat telanjang, beberapa di antaranya sebagian ditutupi oleh peralatan medis, dokumen dan alat peraga lainnya, termasuk stetoskop, kerangka anatomi dan bahkan gulungan tisu toilet.
"Kami adalah dokter Anda. Untuk dapat merawat Anda dengan aman, kami membutuhkan alat pelindung. Ketika kami kehabisan yang kami miliki, kami terlihat seperti ini," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan di situs web mereka.
"Kita semua rentan. Praktik medis membutuhkan lebih banyak dukungan dari politik," tambah kelompok Blanke Bedenken.
Hal serupa pun juga dilakukan oleh para dokter di Prancis dengan tuntutan yang sama.Â
Advertisement