Iran Akan Kembali Buka Masjid dan Sekolah di Wilayah Risiko Rendah Corona

Iran berencana untuk membuka kembali masjid dan sekolah di daerah-daerah yang secara konsisten bebas dari Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Mei 2020, 11:39 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 11:38 WIB
Kesibukan Pasar Tajrish di Iran Saat Ramadan
Para pembeli mengenakan masker dan sarung tangan lateks, akibat pandemi coronavirus COVID-19, berjalan di pasar Tajrish selama bulan suci Ramadan di Taheran, Iran (25/4/2020). (AFP/Atta Kenare)

Liputan6.com, Teheran- Iran dilaporkan berencana membuka kembali masjid dan sekolah di daerah-daerah yang secara konsisten bebas dari Virus Corona COVID-19, ketika  pembatasan untuk mengendalikan wabah mulai dilonggarkan pemerintahan Presiden Hassan Rouhani. 

Warga Iran telah beralih ke sistem drive-in untuk ibadah selama bulan suci Ramadan, dengan adanya penutupan pada masjid dan larangan pertemuan keagamaan sejak pertengahan Maret karena penyebaran menyebar di negara Timur Tengah yang paling parah dilanda.

Sebuah acara TV pemerintah dan video di media sosial menyoroti warga yang berada di mobil mereka untuk melakukan ibadah berjemaah melalui layar lebar di sebuah parkir mobil Teheran.

Pernyataan Presiden Hassan Rouhani dalam sebuah pertemuan televisi mengatakan, "Masjid akan dibuka kembali di 132 kota berisiko rendah atau 'kota putih' dan kota-kota lain mulai Senin. Khotbah shalat Jumat akan dilanjutkan di daerah-daerah itu juga... Namun, semua langkah ini akan diambil dengan menghormati protokol kesehatan."

Berdasarkan jumlah infeksi dan kematian, Kementerian kesehatan Iran telah membagi negara itu menjadi wilayah putih, kuning dan merah.

lintasan infeksi telah memulai tren penurunan "bertahap" di Iran, menurut kementerian pada Sabtu 2 Mei, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (4/5/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Pencabutan Larangan

FOTO: Pandemi COVID-19, Warga Iran Ibadah Ramadan Drive-In
Warga duduk dalam mobil-mobil saat upacara keagamaan pada bulan suci Ramadan di tengah pandemi COVID-19, Teheran, Iran, Kamis (30/4/2020). Keluarga-keluarga di Iran menghadiri upacara keagamaan drive-in karena tidak memiliki kesempatan untuk salat di masjid setelah berbuka puasa. (STR/AFP)

Larangan perjalanan antarkota dan mal telah dicabut di Iran, dengan pusat-pusat perbelanjaan besar melanjutkan kegiatan meskipun ada peringatan dari beberapa pejabat kesehatan tentang gelombang infeksi baru.

Selain itu, penutupan masih dipertahankan pada fasilitas pendidikan seperti sekolah, dan pertemuan budaya dan olahraga juga masih dilarang, meskipun Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan rencananya untuk beberapa sekolah akan segera dibuka kembali.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan, sekolah-sekolah di daerah putih dan berisiko rendah akan dibuka kembali mulai 16 Mei, namun, situasi akan terus ditinjau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya