Liputan6.com, Jakarta - Kerja sama global secara terus menerus ditekankan oleh berbagai pemimpin dunia, termasuk Jokowi pada KTT Virtual Gerakan Non-Blok beberapa waktu lalu.
Selain untuk memerangi pandemi Corona COVID-19, kerja sama ini juga menjadi salah satu bentuk diplomasi yang terus berjalan di tengah tantangan yang menimpa dunia seperti saat ini.
Advertisement
Baca Juga
Menurut data yang diberikan oleh PLT Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah, hingga saat ini Indonesia telah menerima 101 dukungan internasional.
"Ada pun 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan non-pemerintah dan 10 organisasi atau entitas internasional," jelasnya kepada awak media melalui press briefing yang diadakan pada Rabu 6 Mei 2020.
Lebih lanjut, 101 dukungan yang telah diterima totalnya senilai lebih dari USD 80 juta. Dari dana tersebut sekitar hampir USD 28 juta sudah terealisasikan sedangkan USD 52 juta lainnya belum.
Lebih lanjut, beberapa negara yang memberikan dukungan pemerintahnya meliputi Selandia Baru, Amerika Serikat (USD 3.035.400), Jepang (USD 10.526.044), Korea Selatan (USD 556.142), Australia (berupa bantuan teknis), Singapura (USD 786.595), Vietnam (USD 13.500), Uni Emirates Arab (berupa alat kesehatan) dan Tiongkok (USD 1.375.858).
"Bantuan ini beragam bentuknya dari bentuk hibah, tunai ataupun hibah barang," tambah Faizasyah lagi.
Untuk bantuan dalam bentuk hibah barang, kebanyakan merupakan penyediaan alat-alat kesehatan seperti masker, APD, PCR, Ventilator, Mobile X-ray dan tenda besar.
Bantuan dari Organisasi Internasional
Sedangkan untuk organisasi maupun entitas internasional yang ikut memberikan bantuannya kepada Indonesia adalah WHO, ADB, IOM, IAEA, UNDP, Global Fund, IDB, EU dan ICRC.
Secara kolektif, dukungan yang diberikan oleh para organisasi dan entitas internasional senilai USD 30.059.223.
Menurut data hingga saat ini, pemerintahan dan organisasi internasional yang merupakan pemberi dukungan terbesar bagi Indonesia adalah Uni Eropa (USD 21.309.668), Jepang (USD 10.526.044) dan ADB (USD 4.500.000).
Advertisement