Kisah Pekerja dan Pelajar Indonesia Berpuasa di AS Saat Pandemi Corona

Berikut adalah kisah pengalaman yang dibagikan oleh tiga warga negara Indonesia yang menjalani ibadah puasa Ramadan di AS, saat pandemi Virus Corona COVID-19 masih berlangsung.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Mei 2020, 14:01 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 14:01 WIB
FOTO: Kasus Corona di Amerika Serikat Tembus 1 Juta
Layar menunjukkan ucapan terima kasih terhadap petugas kesehatan terlihat di Times Square, New York, AS, Senin (27/4/2020). Menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins hingga 29 April 2020 WIB, jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui 1 juta. (Xinhua/Michael Nagle)

Liputan6.com, Jakarta- Seorang mahasiswa dan pekerja Indonesia di AS membagikan pengalaman mereka menjalani ibadah puasa Ramadan saat pandemi Virus Corona COVID-19 masih berlangsung di negara itu. 

Saat puasa pada 2019, Mahasiswa program Master Science in Social Entrepreneurship di University of Southern California, Los Angeles, Deni Burhasan merayakan Ramadan bersama teman-temannya dengan berbuka puasa di kampus. Ia juga mengikuti acara kebudayaan, salah satunya Saudi Cultural event.

Selain berbuka puasa, Deni juga mengikuti kelas tajdwid dengan teman-teman sesama muslimnya kala itu.

Namun karena Ramadan 2020 berlangsung di tengah pandemi Virus Corona COVID-19, membuat Deni melakukan aktivitas berbuka puasa, ibadah salat tarawih dan membaca Al-Quran di rumah.

Training Unit Fellow AFS Intercultural Programs New York, Heidy Utami mengatakan, pada awalnya aktivitas puasa cukup sulit, dengan adanya beberapa perubahan durasi berpuasa di AS yang dipengaruhi dari faktor musim.   

Tetapi setelah beberapa waktu menjalani ibadah puasa, Heidy Utami mengatakan bahwa ia mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Heidy Utami pun menceritakan tantangan yang ia hadapai saat menjalani ibadah puasa Ramadan saat Kota New York sedang memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

"Tahun ini sedikit berbeda, karena Kota New York sedang memberlakukan lockdown, dan saya berada dirumah seharian. Meskipun saya bekerja dari rumah, hari tetap terasa lebih panjang. Ini adalah tantangan yang berbeda, tetapi saya berusaha untuk tetap kuat," kata Heidy Utami saat sesi tanya jawab bersama @america.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Sekilas Mengenai Sesi Sharing

FOTO: Kasus Corona di Amerika Serikat Tembus 1 Juta
Patung The Fearless Girl yang dipasangi masker terlihat di depan Bursa Efek New York selama pandemi COVID-19 di New York, Amerika Serikat, Senin (27/4/2020). Menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins, kasus COVID-19 di AS melampaui 1 juta. (Xinhua/Michael Nagle)

Pusat Kebudayaan Amerika Serikat untuk Indonesia yaitu @america, menggelar acara sesi diskusi atau obrolan melalui platform siaran langsung video chat. Sesi itu membahas pengalaman menarik tiga warga negara Indonesia yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadan di negeri Paman Sam. 

Diserukan oleh Assistant Cultural Affairs Officer Kedutaan Besar AS, Emily Abraham sebagai narator, sesi sharing ini tidak hanya membahas pengalaman berpuasa di Amerika Serikat, tetapi juga tantangan yang mereka hadapi untuk menjalani ibadah bulan Ramadan saat pandemi Virus Corona COVID-19 masih berlangsung di negara itu. 

Tiga warga negara Indonesia yang berpartisipasi tersebut diantaranya adalah Mahasiswa program Master Science in Social Entrepreneurship di University of Southern California, Los Angeles, Deni Burhasan, Training Unit Fellow AFS Intercultural Programs New York, Heidy Utami, dan Mauliya Risalaturrohmah dari Wahid Foundation Jakarta. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya