Liputan6.com, Beijing - Pandemi virus corona adalah "ujian besar" yang telah mengekspos kelemahan dalam sistem kesehatan masyarakat China, kata seorang pejabat senior kepada media China.
Pengakuan yang jarang terjadi, dari Direktur Komisi Kesehatan Nasional China Li Bin, muncul setelah kritik berkelanjutan di luar negeri atas tanggapan awal Tiongkok.
Baca Juga
China sekarang akan meningkatkan pencegahan penyakitnya, sistem kesehatan masyarakat dan pengumpulan data, lanjutnya, seperti dikutip dari BBC, Minggu (10/5/2020).
Advertisement
China telah menawarkan untuk membantu Korea Utara memerangi pandemi di sana.
Li Bin mengatakan kepada wartawan bahwa pandemi adalah tantangan yang signifikan bagi pemerintahan China, dan itu mengungkapkan "kelemahan dalam bagaimana kita mengatasi epidemi utama dan sistem kesehatan masyarakat."
China dituduh merespons terlalu lambat tanda-tanda awal virus corona di Wuhan, tempat wabah dimulai, dan gagal untuk segera memperingatkan komunitas internasional tentang wabah tersebut.
China menolak seruan untuk penyelidikan internasional independen tentang asal-usul virus itu.
Pada bulan April sebuah laporan Uni Eropa menuduh China menyebarkan informasi yang salah tentang krisis.
Seorang dokter yang mencoba untuk memperingatkan pihak berwenang tentang virus pada bulan Desember 2019 diminta untuk berhenti "membuat komentar palsu".
Li Wenliang kemudian meninggal karena virus corona di rumah sakit di Wuhan.
China memiliki 4.637 kematian akibat virus corona, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins, dan hampir 84.000 kasus.
Secara global lebih dari 275.000 orang telah meninggal akibat virus corona, dengan hampir 4 juta kasus dikonfirmasi.
Simak video pilihan berikut:
Kasus Corona COVID-19 di Dunia Tembus 4 Juta
Kasus Virus Corona di seluruh dunia kini sudah menembus angka 4 juta. Jumlah pasien tertinggi berada di Amerika Serikat, yakni 1,3 juta.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Minggu (10/5/2020), berikut 5 kasus tertinggi di dunia:
Advertisement