Satgas Corona Gedung Putih Isolasi Diri Akibat Terpapar Corona COVID-19

Tiga anggota Satgas Corona Gedung Putih mengisolasi diri untuk berjaga-jaga dari Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Mei 2020, 11:47 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 10:57 WIB
Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19)
Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19). Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, Washington, D.C. - Sejumlah pejabat yang bertugas di satgas Virus Corona Gedung Putih mengisolasi diri karena terpapar virus tersebut. Mereka tidak mengalami gejala, tetapi memilih isolasi untuk jaga-jaga.

Tiga orang itu adalah pemimpin institusi-institusi kesehatan di AS.

Salah satu yang mengisolasi diri adalah Dr Anthony Fauci (79) yang memimpin Institut Aleri dan Penyakit Menular. Fauci sudah dites negatif dan akan terus melakukan tes secara reguler.

Dr. Fauci selama ini menjadi sosok yang paling terlihat dalam melawan penyebaran Virus Corona. Ia sering tampil melakukan briefing bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Tokoh kesehatan penting lainnya yang mengisolasi diri adalah Dr. Robert Redfield (68) yang merupakan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Komisioner BPOM AS (FDA) Stephen Hahn (60) juga mengisolasi diri.

Dalam pernyataannya, CDC menyebut Dr. Redfield terpapar dengan risiko rendah dan FDA berkata Stephen Hahn sudah dites negatif.

Isolasi diri ini merupakan buntut dari kasus positif beberapa orang yang bekerja untuk Gedung Putih. Valet Presiden Donald Trump positif Virus Corona, dan sekretaris pers Wakil Presiden Mike Pence juga positif.

Wapres Pence awalnya tidak berencana melakukan isolasi, tapi kini menjalankannya. Namun sejumlah media menyebut ia membantah kabar tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Update 11 Mei: 4,1 Juta Orang di Dunia Positif Corona COVID-19

Presiden AS Donald Trump dan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular  Anthony Fauci selama pengarahan harian Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih di Ruang Sidang James Brady di Gedung Putih, 13 April 2020 di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump dan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci selama pengarahan harian Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih di Ruang Sidang James Brady di Gedung Putih, 13 April 2020 di Washington, DC. (Alec Wong/AFP)

Infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 4.101.482 kasus. 1.408.771 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE. 

Jumlah kesembuhan pasien Corona COVID-19 paling besar kini tercatat di Amerika Serikat, yang mencapai 216.169 dan Jerman dengan 144.400 orang pulih. 

Amerika Serikat tercatat sebagai negara yang memiliki kasus infeksi terbesar mencapai 1.329.225.

Saat ini, Spanyol, Inggris, Italia, dan Rusia tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah Amerika Serikat, menurut data Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE yang dikutip Senin, (11/5/2020). 

Jumlah kasus infeksi Corona COVID-19 terbesar kedua tercatat di Spanyol, yang mencapai 224.350 kasus dengan 136.166 pasien pulih.

Kasus infeksi terbesar ketiga kini tercatat di Inggris, yang telah naik diatas Italia, mencapai 220.449 kasus dengan 1.002 orang pulih.

Lalu 219.070 orang dinyatakan positif mengidap Virus SARS-CoV-2 di Italia, dengan 105.186 orang pulih. 

Pasien positif Corona COVID-19 di Rusia tercatat sebagai kelima terbesar, yakni sebanyak 209.688 kasus dengan 1.915 pasien pulih.

Sementara itu, otoritas di Wuhan pada Minggu, 10 Mei 2020 melaporkan kasus pertama pasien yang terpapar Corona COVID-19 setelah lebih dari sebulan dinyatakan bebas dari virus tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya