Liputan6.com, Berlin - Setelah hampir tujuh minggu status lockdown diberlakukan di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson akan mengumumkan fase selanjutnya dari tanggapan negara tersebut terhadap pandemi Virus Corona COVID-19.
Sedangkan dii seluruh Eropa, orang-orang sudah melihat adanya pelonggaran tindakan penguncian. Demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (11/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Hal ini mulai dirasakan masyarakat ketika bisnis telah dibuka kembali dan anak-anak juga sudah mulai kembali ke sekolah.Â
Mulai dari Jerman hingga Swedia, berikut adalah 12 negara di Eropa yang terus melonggarkan aturan lockdownnya:Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
1. Jerman
Jerman telah mulai membuka aktivitas di negaranya. Sedangkan terkait penetapan status lockdownnya, sekarang akan berada di tangan 16 negara federal Jerman. Tetapi, Kanselir Angela Merkel telah menekankan bahwa ''rem darurat'' akan diterapkan di mana saja yang mengalami lonjakan infeksi baru.
Sejumlah bentuk pelonggaran lockdown meliputi kembali dibukanya toko-toko besar hingga kecil, dengan aturan protokol kebersihan serta penerapan physical distancing. Untuk toko-toko yang ukurannya lebih kecil dari 800 meter persegi, telah diizinkan dibuka sejak 20 Aprik bersamaan dengan dealer mobil, toko sepeda dan toko buku.
Kegiatan sekolah juga telah dibuka kembali sebagian untuk anak-anak kecil dan mereka yang mengikuti ujian. Sedangkan untuk tingkatan lain, akan kembali normal secara bertahap sepanjang musim panas.
Untuk pertandingan sepak bola Bundesliga dilanjutkan secara tertutup pada Sabtu 16 Mei. Ini merupakan liga besar Eropa pertama yang melakukannya.
Bagi warga dari dua rumah tangga yang berbeda juga sekarang telah diizinkan untuk bertemu satu sama lain. Sedangkan untuk acara publik besar seperti festival masih dilarang hingga paling tidak akhir Agustus.Â
Advertisement
2. Prancis
Aturan pembatasan ketat Prancis diberlakukan pada 17 Maret dan penduduk diharuskan memberikan izin perjalanan setiap hendak melakukan perjalanan ke luar. Mulai 11 Mei, pembatasan-pembatasan itu akan dilonggarkan dan setelah tiga minggu situasinya akan ditinjau.
Ditambah lagi, perjalanan mobil dalam radius hingga 100 km (62 mil) dari rumah akan diizinkan. Perjalanan yang lebih lama akan memerlukan sertifikat dan selama jam-jam sibuk di Paris, masyarakat setempat masih akan memerlukan otorisasi dari pihak berwenang atau alasan kuat untuk bepergian.
Prancis akan dipecah menjadi dua, dengan empat "zona merah" termasuk taman, kebun, dan sekolah bagi anak berusia 11 hingga 18 tahun tetap akan ditutup.
Sekolah dasar dan tempat pendidikan bagi balita akan mulai dibuka kembali dari 11 Mei, sementara sekolah untuk siswa berusia 11 hingga 15 tahun di "zona hijau" akan dibuka pada 18 Mei. Setiap ruang kelas akan dibatasi dengan maksimum 15 murid, serta penggunaan masker pun diwajibnkan bagi anak-anak yang lebih deasa.Â
Semua toko termasuk pusat perbelanjaan akan dapat dibuka kembali; pusat rekreasi dan pemakaman juga dapat dibuka kembali tetapi bar dan restoran akan tetap ditutup.
Pertemuan yang terdiri dari kurang dari 10 orang juga akan diizinkan; orang tua dan kelompok rentan akan diizinkan keluar tetapi harus mengingat kesadaran diri.Â
3. Irlandia
Irlandia memiliki aturan penguncian yang lebih ketat daripada Inggris, dengan penduduknya yang hanya diperbolehkan berolahraga dalam jarak 2 km (1,2 mil) dari rumah mereka. Tapi pemerintah setempat akan membuka kembali negara itu yang dimulai pada 18 Mei, dengan pembatasan akan berkurang setiap tiga minggu.
Sekolah akan tetap ditutup hingga September, sementara pekerja luar seperti pekerja konstruksi dan tukang kebun akan diizinkan untuk melanjutkan kegiatan mulai 18 Mei.
Tempat penitipan anak akan dibuka untuk anak-anak dari para pekerja penting (misal tenaga medis) mulai 29 Juni, dan ini akan diperluas untuk anak-anak pekerja lain mulai 20 Juli.
Kunjungan antar tetangga juga akan diizinkan mulai 8 Juni, dan mulai 29 Juni, orang akan diizinkan untuk melakukan perjalanan dalam radius 20 km dari rumah mereka.
Pernikahan, pembaptisan, dan pertemuan sosial kecil akan diizinkan mulai 20 Juli, tetapi hanya untuk keluarga dan teman dekat.
Toko yang menjual barang yang tidak penting dapat dibuka mulai 8 Juni jika jumlah staf dan pelanggan sedikit, dan bangunan yang lebih besar dapat dibuka mulai 29 Juni.
Advertisement
4. Belgia
Pembatasan perlahan-lahan dicabut di negara yang telah menyaksikan banyak kematian terjadi di rumah perawatan.Â
"Kita harus melanjutkan kehidupan sosial kita secara bertahap," kata Perdana Menteri Sophie Wilmès saat dia merinci peta jalan keluar untuk Belgia dari penguncian.Â
Pada 10 Mei, orang-orang yang tinggal di rumah yang sama diizinkan untuk menerima kunjungan dari kelompok hingga empat orang. Tetapi orang-orang ini tidak akan diizinkan untuk mengunjungi tempat lain.
Toko-toko kain akan dibuka kembali pada 4 Mei, karena peraturan baru mengharuskan semua warga Belgia berusia 12 atau lebih untuk mengenakan masker di transportasi umum.
Toko - toko lain dibuka kembali dari 11 Mei dengan kepatuhan ketat pada pedoman jarak sosial.
Sedangkan sekolah akan melanjutkan kegiatan belajar mengajar mulai 18 Mei, tetapi tidak lebih dari 10 anak akan diizinkan di setiap ruang kelas.
Dan untuk kafe dan restoran akan mulai buka mulai 8 Juni.
5. Belanda
Belanda juga memberlakukan kuncian yang jauh lebih ketat dari sejumlah negara lainnya. Perdana Menteri Mark Rutte telah meluncurkan rencana lima fase dalam mengurangi pembatasan kuncian yang akan dimulai pada 11 Mei.
Sejumlah fasilitas seperti perpustakaan hingga salon, penata rambut dan kuku, ahli kecantikan, pemijat dan terapis akan kembali dibuka pada 11 Mei.Â
Sekolah dasar juga akan dibuka kembali sebagian dan sekolah menengah juga akan dibuka kembali.
Bar dan restoran akan dapat membuka ruang terbuka mereka untuk pelanggan mulai 1 Juni.
Layanan transportasi umum akan melanjutkan jadwal pra-kuncian, asalkan wisatawan memakai masker.
Perkemahan dan taman liburan dapat dibuka kembali mulai 1 Juli, begitu juga dengan teater, restoran, dan bioskop dengan hingga 100 pelanggan dengan aturan physical distancing.
Acara yang lebih besar dan acara olahraga juga dapat dilanjutkan pada bulan September.
Advertisement
6. Austria
Austria adalah salah satu negara pertama yang mengurangi kuncinya. Menteri kesehatan mengatakan pembukaan kembali toko-toko kecil pada pertengahan April tidak menyebabkan lonjakan kasus, dengan infeksi baru meningkat hanya 0,2%. Namun dia mengatakan May akan menjadi "bulan yang menentukan".
Toko-toko yang lebih besar, pusat perbelanjaan, dan penata rambut akan dibuka kembali pada awal Mei.
Taman-taman dan toko kecil telah diizinkan dibuka sejak 14 April.
Untuk kegiatan olahraga di luar ruangan yang dapat dilakukan dengan menjaga jarak, seperti tenis, golf, dan atletik kini diperbolehkan.
Pertemuan hingga 10 orang telah diizinkan sejak awal Mei.
Restoran dan kafe akan kembali buka mulai pertengahan Mei, sementara hotel, kebun binatang, kolam renang, dan tempat wisata lain akan dibuka mulai akhir bulan ini.
Murid-murid di tahun terakhir sekolah mereka juga dapat kembali belajar di kelas pada awal Mei. Sedangkan murid di jenjang lain akan mulai kembali pada pertengahan bulan.
7. Denmark
Pusat penitipan anak dan sekolah dasar telah kembali normal pada 14 April, meskipun orang tua dan pengunjung tidak diizinkan berada di sekolah dan anak-anak pun diwajibkan tiba dan meninggalkan sekolah pada waktu yang berbeda.
Anak - anak berusia 12-16 akan kembali pada 18 Mei, seperti halnya siswa yang akan menjalani ujian.
Penata rambut, salon kecantikan dan pijat dan sejumlah layanan jasa lainnya akan dibuka kembali pada 20 April.
Sedangkan untuk pusat perbelanjaan, kafe, dan restoran akan dibuka kembali pada 11 Mei dengan pedoman jarak sosial.
Pertemuan antar masyarakat juga dibatasi hingga 10 orang.
Fase 3 pelonggaran lockdown akan dimulai pada 8 Juni yang mencakup museum, bioskop, kebun binatang, kegiatan olahraga dalam ruangan dan perguruan tinggi. Untuk fase 4 akan dimulai pada awal Agustus dan mencakup pusat kebugaran, kolam renang serta klub malam.
Advertisement
8. Spanyol
Spanyol menguraikan rencana empat tahap pada 4 Mei untuk mulai mengatur kembali salah satu penutupan paling ketat di Eropa, yang membuat anak-anak di bawah 14 tahun terkurung di rumah mereka selama enam minggu.Â
Pembatasan akan dilonggarkan dalam setiap dua minggu hingga 10 Juni, dan dapat ditinjau jika kasus melonjak.
Sekolah akan dibuka kembali sebagian dari 26 Mei, secara khusus bagi mereka yang akan melaksanakan ujian negara tetapi pembukaan kembali secara penuh kemungkinan akan dilakukan pada bulan September.
Mulai 11 Mei, pelanggan dapat memesan bir di beranda toko, tetapi bar dan restoran tidak akan sepenuhnya dibuka kembali hingga 10 Juni, mematuhi pedoman jarak sosial yang ketat dan hanya pada kapasitas 50%.
Bioskop, teater, dan pameran akan diizinkan dibuka mulai 26 Mei, tetapi hanya akan diizinkan beroperasi pada kapasitas maksimum 30%.Â
Konser terbuka hingga 400 orang akan diizinkan jika penonton konser tetap berada dalam jarak aman satu sama lain.
Gereja dan masjid akan diizinkan untuk dibuka kembali mulai 11 Mei, tetapi hanya pada kapasitas parsial.
9. Italia
Italia memberlakukan penguncian yang ketat dan panjang, dengan larangan berjalan atau berolahraga lebih dari 200m dari rumah.Â
Pada awal Mei, beberapa pembatasan dilonggarkan dan orang kini dapat melakukan perjalanan untuk jarak yang lebih jauh, serta mengunjungi kerabat mereka dalam jumlah kecil. Kunjungan ke daerah lain di negara itu masih dilarang.
Bar dan restoran yang dapat menawarkan layanan takeaway, diharapkan dibuka kembali sepenuhnya untuk layanan makan malam mulai 1 Juni.
Penata rambut dan salon kecantikan akan dibuka kembali mulai 1 Juni.
Lebih banyak toko akan dibuka kembali pada 18 Mei bersamaan dengan museum dan perpustakaan.
Tim-tim olahraga juga akan dapat mengadakan pelatihan kelompok mulai 18 Mei.
Pemakaman sekarang diperbolehkan dengan maksimal 15 orang hadir, idealnya di luar ruangan.
Sekolah tidak akan dibuka kembali hingga September sedangkan Gereja Katolik akan diizinkan untuk mengadakan ibadah misa mulai 18 Mei.Â
Advertisement
10. Yunani
Yunani mencatat kasus COVID-19 pertamanya pada 26 Februari dan pemerintah bertindak cepat untuk memaksakan penutupan.Â
Pada tanggal 28 April, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengumumkan relaksasi tindakan penguncian dalam beberapa minggu ke depan.
Gereja telah dibuka untuk doa individu pada 4 Mei dan layanan keagamaan akan diizinkan dari 17 Mei.
Sekolah akan dibuka kembali pada 11 Mei untuk siswa tahun terakhir, dengan langkah-langkah khusus termasuk siswa menghadiri kelas pada hari yang berbeda.
Toko-toko akan dibuka kembali pada 11 Mei dan pusat perbelanjaan dalam ruangan pada 1 Juni.
Kafe dan restoran akan diizinkan buka pada 1 Juni, tetapi hanya dengan tempat duduk di luar ruangan dan jarak yang diterapkan antar satu dengan yang lain.
Ilmuwan Yunani sedang mengerjakan aturan tentang pembersihan, jarak sosial dan pengujian untuk membuka negara bagi wisatawan pada musim panas ini.
11. Polandia
Di Polandia, angka COVID-19 lebih rendah daripada di banyak negara Eropa Barat yaitu 15.000 infeksi yang dikonfirmasi dan lebih dari 700 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins Amerika. Negara itu pun mulai mencabut aturan penguncian pada 20 April, ketika taman dan hutan diizinkan untuk dibuka kembali.
Hotel, toko, pusat perbelanjaan, museum, dan galeri telah dibuka kembali pada 4 Mei, dengan satu pelanggan per 15 meter persegi dalam suatu ruangan.
Penggunaan masker pun masih akan terus diwajibkan di negara tersebut.Â
Advertisement
12. Swedia
Sebenarnya, tidak ada status lockdown yang diterapkan secara resmi di Swdia sehingga negara itu pun tidak perlu mencabut aturan apapun.Â
Restoran, bar, sekolah , dan bisnis tetap dibuka seperti biasa.Â
Hanya saja, pemerintahnya melarang pertemuan lebih dari 50 orang dan mengunjungi panti jompo untuk lansia.
Sebagian besar populasinya telah menerapkan aturan physical distancing dengan kesadaran dirinya masing-masing. Banyak dari mereka yang bekerja dari rumah, menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain dan juga menahan diri untuk tidak bepergian.