Donald Trump Sebut AS Bisa Putus Hubungan dengan China karena Corona COVID-19

Presiden AS Donald Trump dilaporkan akan memutuskan hubungan dengan China.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Mei 2020, 13:33 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 13:33 WIB
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Jakarta- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan memutuskan hubungan dengan China.  Alasannya karena penanganan pandemi Virus Corona COVID-19, yang membuat semakin memburuknya hubungan dengan China.

Seperti dikutip dari DW, Jumat (15/5/2020), tuduhan kepada China telah lama diberikan Donald Trump tentang negara tersebut menyembunyikan skala wabah Virus Corona sebenarnya, yang pertama kali muncul di provinsi Hubei pada Desember 2019.

Saat ini, Virus Corona COVID-19 dilaporkan telah menelan korban jiwa lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia.

Saat diwawancara tentang bagaimana AS akan menanggapi China, dalam siaran Fox Business pada 14 Mei, Presiden Donald Trump mengatakan, "Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa melakukan banyak hal. Kita bisa memutuskan seluruh hubungan."

Jika hal tersebut dilakukan, Presiden Donald Trump mengatakan, keputusan untuk memutus hubungan dengan China dapat menghemat dana hingga sebesar US$ 500 miliar (Rp 7 kuadriliun).

Saksikan Video Berikut Ini:

Ketegangan Karena Tuduhan Asal-usul Virus Corona

20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS, Donald Trump didampingi Ibu Negara, Melania Trump bersama Presiden China, Xi Jinping beserta Ibu Negara, Peng Liyuan sebelum melakukan pertemuan di resor Mar-a-Lago milik Trump di negara bagian Florida, Kamis (6/4). (AP Photo/Alex Brandon)

Karena pembahasan terkait asal-usul Virus Corona COVID-19, ketegangan telah muncul selama berbulan-bulan antara Washington dan Beijing. Tetapi China menegaskan bahwa mereka telah memberikan pendekatan secara terbuka dan transparan. 

Pada Kamis 14 Mei, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia sedang tidak ingin bicara dengan pimpinan negara yang kerja sama dengan AS, yaitu Presiden China Xi Jinping. 

Pandemi yang sedang berlangsung ini juga dikatakan Presiden Donald Trump meruntuhkan kesepakatan perdagangan AS dan China yang sebelumnya ia puji sebagai pencapaian besar.

Beijing telah menandatangani kesepakatan perdagangan yang ditandatangani pada Januari untuk membeli setidaknya US$ 250 miliar (Rp 3 Kuadriliun) barang dan jasa tambahan dari negeri Paman Sam itu selama dua tahun. Sementara kesepakatan yang diberikan Washington adalah untuk menurunkan tarif barang-barang China secara bertahap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya