Dukung Pengembangan Vaksin Corona, Inggris Tambah Alokasi Dana hingga Rp 1,6 T

Sebagai upaya mengembangkan vaksin Virus Corona COVID-19, alokasi dananya kian ditambah lagi oleh pihak Inggris.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Mei 2020, 13:56 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 13:56 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi laboratorium di Layanan Infeksi Nasional Inggris Kesehatan Masyarakat, setelah lebih dari 10 pasien Virus Corona diidentifikasi di Inggris, di Colindale, London utara, Minggu, 1 Maret 2020
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi laboratorium di Layanan Infeksi Nasional Inggris Kesehatan Masyarakat, setelah lebih dari 10 pasien Virus Corona diidentifikasi di Inggris, di Colindale, London utara, Minggu, 1 Maret 2020. (Henry Nicholls / Pool Foto via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris menunjukkan dukungannya secara penuh dalam proses pengembangan vaksin Virus Corona COVID-19. Bentuk dukungannya diberikan dengan cara menambahkan alokasi dana hingga 84 juta Poundsterling atau setara dengan Rp 1,6 triliun.

Penambahan dana tersebut dialokasikan bersamaan dengan disetujuinya perjanjian lisensi global pada hari Minggu 17 Mei 2020 antara Universitas Oxford dan perusahaan farmasi yang berbasis di Inggris, AstraZeneca terkait dengan komersialisasi dan produksi skala besar vaksin yang saat ini tengah dalam proses pengembangan.

Hal ini berarti jika vaksin dari Oxford untuk menangani Virus Corona baru ini berhasil, AstraZeneca akan memproduksi hingga 30 juta dosis dapat tersedia paling lambat bulan September untuk masyarakat di Inggris. Hal isebagai bagian dari perjanjian untuk menyiapkan 100 juta dosis secara total.

"Para ilmuwan kami berada di garis depan pengembangan vaksin. Kemitraan dengan AstraZeneca ini berarti bahwa jika vaksin yang tengah dikembangkan oleh Universitas Oxford ini bekerja dengan baik, maka masyarakat di Inggris akan mendapatkan akses sesegera mungkin dan membantu melindungi ribuan nyawa," ujar Alok Sharma selaku Menteri Negara Urusan Bisnis, Energi, dan Kerjasama Industri Inggris. 

"Perjanjian ini akan menyepakati 100 juta dosis akan disiapkan secara total, memastikan bahwa selain membantu warga masyarakat Inggris, kami juga dapat mengupayakan ketersediaan vaksin untuk negara-negara berkembang dengan harga yang seterjangkau mungkin," tambahnya lagi.

Menurut Sharma, Inggris terus menjadi pemimpin dalam upaya global untuk menemukan vaksin dan pemerintah Inggris juga mendukung para ilmuwan untuk melakukan ini secepat mungkin. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Inggris Memimpin Proses Pengembangan Vaksin

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Sebagai perusahaan farmasi yang bekerja keras seiring upaya pemerintah Inggris, AstraZeneca berada di garis terdepan dalam upaya penanggulangan COVID-19.

Pihaknya mengaku bangga dapat bermitra dengan Universitas Oxford untuk membantu menyiapkan vaksin ini secepat mungkin.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Inggris atas komitmennya terhadap pengembangan vaksin dan menyambut baik kepemimpinan serta bantuannya dalam memperluas akses distribusi di luar Inggris. Perusahaan kami tengah bekerja keras untuk membuat perjanjian pengadaan yang paralel dengan negara-negara lain dan organisasi-organisasi multilateral untuk memastikan akses yang adil dan merata di seluruh dunia," ujar Pascal Soriot selaku CEO AstraZeneca.

Begitu pula dengan para ilmuwan yang sangat mengapresiasi tambahan dana bagi proyek yang tengah mereka upayakan. 

"Pendanaan ini akan mempercepat upaya kami untuk mewujudkan keberhasilan vaksin kami dan memastikan ketersediaannya bagi populasi yang berisiko tinggi secepat mungkin. Akses terhadap dukungan semacam ini menjadikan kami dapat bekerja dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Professor Robin Shattock dari Imperial College London.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya