Duterte Tak Izinkan Pelajar Filipina ke Sekolah hingga Vaksin Corona Tersedia

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan siswa di Filipina tidak akan diizinkan untuk kembali ke sekolah sampai vaksin Virus Corona COVID-19 tersedia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Mei 2020, 09:04 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 09:04 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (AP/Bullit Marquezz)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (AP/Bullit Marquezz)

Liputan6.com, Manila- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, pelajar di Filipina tidak akan diizinkan kembali ke sekolah sampai vaksin Virus Corona COVID-19 tersedia, bahkan ketika beberapa negara telah melanjutkan pertemuan kelas secara langsung. 

Pada Maret, kelas di Filipina ditutup untuk lebih dari 25 juta siswa sekolah dasar dan menengah ketika penularan virus terjadi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (26/5/2020). 

Pelajar sekolah di Filipina dikatakan akan kembali ke sekolah pada akhir Agustus.

Namun pada Senin 25 Mei malam, Presiden Duterte dalam pidatonya mengatakan, risiko pembukaan sekolah terlalu besar, bahkan jika itu menahan pelajar secara akademis. "Kecuali saya yakin mereka benar-benar aman, percuma saja membicarakan pembukaan kelas."

"Buat saya, vaksin dulu. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa," imbuhnya. 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Penundaan Jadwal Sekolah Karena Kebijakan Lockdown

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Belum ada waktu yang jelas kapan jenis vaksin yang layak, terbukti dan didistribusikan dalam skala besar, meskipun para peneliti telah melakukan upaya global yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengembangkan vaksin dengan cepat. 

Karena kasus meningkat dan pemberlakuan lockdown yang ketat, pihak berwenang di Filipina menunda jadwal sekolah. Sekolah umum di negara tersebut pada biasanya berjalan dari bulan Juni hingga April. 

Kementerian Pendidikan Filipina telah mengumumkan campuran langkah-langkah pembelajaran jarak jauh untuk mengurangi kepadatan kelas, yang diantaranya termasuk kelas online, digunakan untuk tahun ajaran yang akan datang.

Tetapi ada jutaan orang di Filipina mengalami kekurangan yang parah sehingga tidak mendapat akses komputer di rumah, dimana alat itu berperan penting dalam kelangsungan kelas online.

Pada Senin 25 Mei, jumlah kasus Virus Corona COVID-19 di Filipina telah mencapai lebih dari 14.300, termasuk 873 kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya