Tunggangi Demo George Floyd, ANTIFA Akan Dimasukkan Donald Trump ke Daftar Teroris

Grup anarkis ANTIFA diduga merusuh dalam protes kematian George Floyd akan ditetapkan sebagai kelompok teroris Donald Trump.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Jul 2020, 12:21 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2020, 17:09 WIB
FOTO: Kematian Pria Kulit Hitam Picu Kerusuhan di Minneapolis
Polisi menyingkirkan barikade yang dibuat demonstran saat unjuk rasa atas kematian George Floyd oleh polisi di luar Third Police Precinct, Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Rabu (27/5/2020). Kematian George Floyd memicu kerusuhan di Minneapolis. (Kerem Yucel/AFP)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Kerusuhan di Amerika Serikat akibat demo kematian George Floyd diduga ditunggangi kelompok perusuh. Grup anarkis ANTIFA pun mendapat sorotan. 

ANTIFA merupakan grup anti-fasisme berhaluan kiri jauh (far-left) yang memakai cara radikal. Kini, Presiden AS Donald Trump akan memasukan mereka ke daftar teroris karena diduga kelompok itu merusuh di demo yang terjadi belakangan ini. 

"Amerika Serikat akan mendesignasi ANTIFA sebagai Organisasi Teroris," ujar Presiden Trump via Twitter seperti dikutip Senin (1/6/2020).

Donald Trump menyebut ANTIFA sebagai kelompok anarkis yang memantik kerusuhan di Minneapolis, lokasi kematian George Floyd. Ketika Garda Nasional (National Guard) dikirim ke lokasi, Trump berkata ANTIFA berhasil dikalahkan. 

"Selamat kepada Garda Nasional kami atas pekerjaan hebatnya yang mereka segera laksanakan begitu tiba di Minneapolis, Minnesota, semalam. Para anarkis yang dipimpin ANTIFA dan lainnya dihentikan dengan cepat," ujar Presiden Donald Trump yang berkata wali kota harusnya meminta bantuan Garda Nasional sedari awal. 

Garda Nasional adalah kelompok militer yang dapat merespons darurat nasional. Penerjunan Garda Nasional harus sesuai permintaan kepala daerah, meski biayanya berasal dari pusat.

Lebih lanjut, Presiden Trump berkata mayoritas perusuh di Minneapolis berasal dari luar daerah. Ia menyebut pemerintah daerah harus lebih tegas jika tidak ingin pemerintah pusat turun tangan dengan membawa kekuatan militer.

"80 persen perusuh di Minneapolis semalam berasal dari luar negara bagian. Mereka merugikan bisnis (terutama bisnis kecil warga Afrika-Amerika), rumah-rumah, dan komunitas masyarakat Minneapolis yang baik dan pekerja keras yang ingin kedamaian, kesetaraan, dan menghidup keluarga mereka," ujar Donald Trump.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Donald Trump Izinkan Penjarah Ditembak

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Presiden Trump sempat menyulut kontroversi ketika menyuruh aparat menembak penjarah. 

"Para preman ini mencemarkan kenangan terhadap George Floyd, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Baru saja berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan memberitahunya bahwa Militer mendukungnya," ujar Trump via Twitter, Jumat kemarin.

"Jika penjarahan dimulai, (maka) penembakan dimulai. Terima kasih!" demikian deklarasi Presiden Trump.

Wali kota Minneapolis yang berasal dari Partai Demokrat juga dikritik Donald Trump dan dianggap lemah.

Sebelumnya, Donald Trump sudah memerintahkan FBI agar menginvestigasi kasus George Floyd. Ia menyampaikan duka cita dan berjanji akan memberikan keadilan. 

"Atas permintaan saya, FBI dan Kementerian Kehakiman sudah terlibat pada investigasi kematian yang sangat menyedihkan dan tragis George Floyd di Minnesota," ujar Donald Trump. "Keadilan akan ditegakan!"

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya