Liputan6.com, New York - Gubernur New York Andrew Cuomo pada Senin, 1 Juni 2020 menyerukan larangan nasional terhadap chokehold dan kekuatan berlebihan oleh polisi.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (2/6/2020) Andrew Cuomo juga mengatakan bahwa ia khawatir protes keras yang dipicu oleh kematian George Floyd di Minneapolis dapat menghambat pembukaan kembali Kota New York.
Advertisement
Baca Juga
Cuomo juga mengatakan kepada pengarahan harian bahwa dia khawatir demonstrasi selama beberapa malam terakhir sebagai tanggapan atas kematian George Floyd dapat menyebabkan lonjakan infeksi Virus Corona yang menghambat upaya untuk menghentikan penyebarannya.
Dia meminta warga untuk menggunakan momen ini untuk mendorong para politisi melakukan perubahan guna mengingatkan masyarakat.
Pada kepolisian, ia menyerukan larangan chokeholds dan kekuatan berlebihan, dan untuk penyelidikan independen serta penyalahgunaan sikap polisi.
"Tidak cukup untuk keluar dan mengatakan 'Saya marah, saya frustrasi'," kata Cuomo.
"Para pengunjukrasa menegaskan. Tetapi Anda harus menambahkan agenda reformasi positif."
Cuomo mengatakan, beberapa tindakan petugas polisi Kota New York selama protes itu mengganggu, mengutip sebuah video yang dibagikan secara online yang menunjukkan sebuah mobil polisi melaju ke kerumunan dan yang lain menunjukkan seorang demonstran disemprot air merica.
Â
Simak video pilihan berikut:
Penjarahan Toko
Pada saat yang sama, Cuomo mencerca orang-orang yang mengeksploitasi protes untuk menjarah dan merusak.
"Mereka akan mencoba membuat semuanya tentang kriminalitas, yang saya percaya merupakan penyimpangan dari protes," kata Cuomo.
Cuomo juga mengatakan, dia akan membahas kemungkinan jam malam untuk New York City - seperti yang diberlakukan di kota-kota lain - dengan Walikota Bill de Blasio.
Kerusuhan itu dinilai dapat memperumit rencana kota untuk mulai dibuka kembali pada 8 Juni.
"Ini kontraproduktif untuk New York City dalam banyak hal."
Advertisement