Kepolisian Minneapolis Dibubarkan Buntut Kasus George Floyd, Seperti di 2 Kota Ini

Buntut kasus represif terhadap George Floyd mengakibatkan wacana pembubaran dan penyetopan anggaran polisi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Jun 2020, 19:56 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2020, 18:50 WIB
Demo Kematian George FLoyd Masih Berlanjut di AS
Seorang demonstran merusak mobil polisi saat unjuk rasa di dekat Gedung Putih di Washington (31/5/2020). Demonstran turun ke jalan-jalan di New York City memprotes kematian George Floyd pada (25/5) setelah dijepit di leher oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Minneapolis - Kota Minneapolis di Amerika Serikat akan membubarkan kepolisian di daerah mereka. Keputusan ini adalah buntut dari aksi represif polisi Minneapolis di kasus George Floyd.

Dilaporkan AP News, Senin (8/6/2020), mayoritas anggota Dewan Kota Minneapolis mendukung pembubaran departemen kepolisian di kota mereka. Anggota dewan berkata upaya reformasi tidak ada hasilnya.

"Sudah jelas bahwa sistem kepolisian kita tidak menjaga masyarakat kita aman," ujar Lisa Bender, presiden dewan. "Usaha-usaha kita untuk reformasi secara bertahap sudah gagal, titik."

Sembilan dari 12 anggota dewan kota setuju agar polisi dibubarkan. Mereka ingin ada sistem baru yang menjami keamanan masyarakat.

Hal serupa pernah terjadi di AS sebelumnya. Pada 2012, kota Camden di New Jersey dan Compton di California. Kepolisian di dua kota itu dibongkar dan penegakan hukum dialihkan ke wilayah tingkat County.

Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey, juga dituntut aktivis pro-gerakan Black Lives Matter untuk menyetop anggaran (defund) polisi agar dialihkan ke sektor lain di sektor kemasyarakatan.

Jacob Frey menolak permintaan itu dan dia malah disoraki oleh pendemo. Politikus muda itu pun pergi dari lokasi demo sembari diteriaki kata "shame" (malu) seperti tokoh Cersei Lannister di serial Game of Thrones ketika melakukan Walk of Shame.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Donald Trump Bela Polisi

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Presiden AS Donald Trump menolak wacana pembubaran atau penyetopan anggaran kepolisian. Ia lantas menyalahkan pesaingnya capres Joe Biden anggota "radikal Partai Demokrat".

Trump berkata ingin penegak hukum mendapat upah yang layak.

"Joe Biden Ngantuk (julukan Trump ke Biden) dan anggota radikal kiri Demokrat ingin 'Menyetop anggaran polisi.' Saya ingin penegak hukum yang hebat dan dibayar dengan baik. Saya ingin hukum dan ketertiban!" ujar Trump di Twitter.

Anggota Partai Demokrat seperti Ilhan Omar dan Alexandria Ocasio-Cortez memang mendukung pembubaran polisi di Minneapolis, tetapi tidak ada bukti bahwa Joe Biden ingin menyetop anggaran polisi.

Belum jelas bagaimana rencana lengkap Dewan Kota Minneapolis untuk membubarkan dan menggantikan kepolisian di daerah mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya