Tersangka Meninggal, Kasus Pembunuhan PM Swedia Ditutup Usai 34 Tahun

Siapa pelaku kasus pembunuhan PM Swedia?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Jun 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 18:50 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan

Liputan6.com, Stockholm - Kasus pembunuhan Perdana Menteri Swedia Olof Palme pada 1984 telah resmi ditutup. Penegak hukum menyebut tersangka pelaku utama kasus ini juga sudah meninggal dunia.

Pembunuhan PM Olof Palme adalah kasus pembunuhan pemimpin nasional pertama di Swedia sejak 1792 ketika Raja Gustav III dibunuh.

PM Olof Palme ditembak pada 28 Februari 1984 oleh orang tak dikenal di Stockholm. Saat itu, ia dan istrinya baru saja meninggalkan bioskop.

"Keputusan saya adalah tidak melanjutkan investigasi sebab tersangka utama sudah meninggal," ujar Chief Prosecutor Swedia Krister Peterrson seperti dilansir Euronews, Kamis (11/6/2020).

Petersson mengurus kasus ini sejak 2017.

Tersangka utama dari pembunuhan PM Palme adalah Stig Engström. Tersangka disebut menolak nilai-nilai sayap kiri PM Olof Palme.

Stig Engström ternyata bekerja di dekat TKP, dan dia pun sempat kembali mengunjungi TKP. Ia bekerja di perusahaan bernama Skandia.

Polisi menjulukinya "Skandia man" dan sempat menjadi saksi. Keterangannya berubah-ubah sehingga tak bisa diandalkan polisi.

Jaksa penuntut berkata Engström berbohong ketika diwawancara polisi.

Di rumahnya, Engström memiliki banyak senjata api. Salah satu senjata koleksinya dicurigai cocok dengan kaliber yang digunakan dalam pembunuhan tersebut, namun bukti forensi tak dapat membuktikannya.

Pakaian yang digunakan Engström pada malam itu mirip seperti gambaran pelaku terhadap si pembuuh: memakai topi, kacamata, dan jaket gelap panjang.

Ia meninggal dunia pada tahun 2000.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Trauma Nasional

Hidup Tanpa Lockdown Corona di Swedia
Orang-orang menikmati cuaca hangat di Stockholm, Rabu (22/4/2020). Swedia belum memberlakukan lockdown, seperti mayoritas negara Eropa lainnya, namum pemerintah memberikan tanggung jawab besar kepada penduduknya untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona. (Anders WIKLUND/TT NEWS AGENCY/AFP)

Pembunuhan kepala negara ini membuat geger Swedia. Perdana Menteri Swedia saat ini, Stefan Lofven, berkata pembunuhan pendahulunya merupakan trauma nasional.

Ketika pembunuhan terjadi, para politisi di Swedia masih leluasa beraktivitas tanpa pengawal.

Istri PM Palme, Lisbeth, selamat dari pembunuhan. Ia tutup usia pada 2018 lalu.

PM Palme memiliki ideologi sayap kiri, menolak peperangan, dan mendukung HAM.

Ia vokal menolak Perang Vietnam, aparteid di Afrika Selatan, serta bom nuklir. Ketika Perang Iran-Irak pecah, Palme menjadi mediator khusus PBB.

PM Palme dan PM Lofven sama-sama berasal dari Partai Sosial Demokrat Swedia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya