Viral Foto Kereta Emas Belanda Bergambarkan Perbudakan di Indonesia, Bagaimana Sejarahnya?

Beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial sebuah foto kereta emas Belanda yang bergambarkan perbudakan di Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Jun 2020, 16:55 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2020, 16:55 WIB
Gambar perbudakan Indonesia yang terlukis di sebuah kereta emas Belanda.
Gambar perbudakan Indonesia yang terlukis di sebuah kereta emas Belanda. (Twitter: @redfishstream)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, sempat viral sebuah foto yang menunjukkan adanya gambaran atau lukisan perbudakan Indonesia oleh Belanda di sebuah kereta emas. 

Bernama Gouden Koets, nama kereta tersebut memiliki arti kereta emas. 

Secara lebih spesifik, gambar yang terdapat dalam kereta tersebut seakan menceritakan masa kejayaan pemerintah Belanda di zaman kolonial, termasuk ketika mereka melakukan penjajahan di Indonesia. 

Tak lama, sebuah petisi yang dapat diakses melalui goudenkoetsinmuseum.petities.nl pun muncul. Di dalamnya, petisi tersebut melalui akun @petities menuntut agar kereta legendaris tersebut dimuseumkan. 

"De Gouden Koets milik museum perbudakan," demikian tertulis oleh akun @petitie, Selasa (9/6/2020).

Petisi ini diajukan ke Kerajaan Belanda, dan akan terus berjalan hingga 8 Juni 2021.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Gouden Koets

Gambar perbudakan Indonesia yang terlukis di sebuah kereta emas Belanda. (Twitter: @redfishstream)
Gambar perbudakan Indonesia yang terlukis di sebuah kereta emas Belanda. (Twitter: @redfishstream)

Secara lebih lanjut, seorang WNI yang tinggal di Belanda pun turut menjelaskan tentang sejarah singkat mengenai kereta ini. 

Lorraine Riva, melalui akun Twitternya @yoyen menuliskan bahwa kereta emas ini merupakan suatu hadiah dari penduduk Amsterdam untuk Ratu Wilhelmina ketika ia naik tahta pada tahun 1898. 

"Mereka patungan uang, terkumpul dana dan akhirnya kasih order ini ke firma Spijker. Kereta ini dibuat di Amsterdam," tulis Riva. 

Walaupun Wilhelmina sempat menolak hadiah tersebut, namun akhirnya ia menerimanya juga. 

Adapun beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh kereta tersebut adalah desain atap kereta yang tinggi, supaya ratu bisa berdiri di dalam kereta. Selain itu, ukuran kereta juga tidak bisa terlalu besar mengingat jalanan atau gang-gang di pusat kota-kota Belanda sangatlah sempit. 

Jika membahas masalah gambar atau lukisan yang terdapat di badan kereta, desainnya mengacu pada gaya Renaissance dan kejayaan di Masa Keemasan (Gouden Eeuw/Golden Age). 

"Ada 4 panel gambar ya di Gouden Koest ini, yang buat pelukis dekor Nicolaas van der Waay. Tiap panel gambarnya bercerita tentang 4 hal: masa depan, masa lalu, penghormatan ke/dari daerah koloni, penghormatan ke/dari Belanda," tulis Riva lagi di akun Twitternya. 

Dari keempat anel tersebut, salah satu panel yang ramai diperbincangkan adalah panel Hulde der Koloniëen. Panel yang memiliki dua arti yakni penghormatan ke dan dari koloni. Dalam gambar panel tersebut, masing-masingnya memiliki berbagai simbol dan arti. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya