5 Kasus Overdosis Akibat Benda-Benda di Dapur

Overdosis bukan perkara obat-obatan saja. Bahkan bahan-bahan di dapur bisa menyebabkan efek yang sama.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Jun 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Dapur
Ilustrasi Dapur(Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini kata overdosis lazim kita dengar pada takaran obat-obatan atau alkohol. Karena terlalu banyak menegak anggur, vodka hingga minuman beralkohol lainnya dapat membuat seseorang tak sadarkan diri.

Namun, istilah overdosis (kelebihan takaran) juga dapat digunakan apabila seseorang mengalami perubahan dalam diri yang sangat ekstream.

Sejumlah bahan-bahan yang ada di dalam rumah ini biasanya sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun, akibat dikonsumsi terlalu banyak juga mampu mengakibatkan hal-hal yang tak diinginkan.

Seperti dikutip dari laman Listverse, Senin (15/6/2020), berikut 5 hal tak terduga di dalam rumah yang bisa buat manusia ovedosis:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Kecap

Kecap Asin
Ilustrasi kecap asin atau soy sauce. (iStock)

Pada 2013, seorang pria berusia 19 tahun dari Virginia, Amerika Serikat meminum 0,9 liter kecap setelah ditantang oleh teman-temannya.

Ia mengalami koma dan hampir mati karena overdosis garam dalam tubuh. Ia mengalami hipernatremia -- suatu kondisi dimana ada terlalu banyak kandungan garam dari dalam darah.

Ketika aliran darah menjadi jenuh karena kandungan garam, jumlah air dari bagian tubuh lain, termasuk otak seketika menurun.

Setelah remaja pria itu menegak kecap, tiba-tiba tubuhnya mulai kejang. Sejumlah teman yang melihat kondisinya langsung membawa pria itu ke rumah sakit. Namun, pada saat tiba di rumah sakit ia langsung jatuh koma.

Setelah mendapatkan perawatan intensif dari paramedis, kondisi pria itu langsung kembali normal. Dokter mengatakan bahwa pria itu beruntung masih diberi kehidupan, sebab banyak orang yang mengalami hipernatremia yang berujung pada kematian.

 

2. Teh

es teh lemon mint
Ilustrasi es teh lemon mint./Copyright pixabay.com

Seorang pria di Arkansas menderita gagal ginjal akibat terlalu banyak minum es teh. Pada Mei 2014, pria itu dirawat di rumah sakit setelah mengeluh mual, lemah dan nyeri tubuh.

Saat diperiksa, ginjal pria itu sudah sangat tersumbat dan iritasi. Kerusakan ini disebabkan oleh zat kimia yang disebut sebagai oksalat.

Terlalu banyak oksalat dalam tubuh ternyata dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Menurut Harvard School of Public Health, mengonsumsi empat cangkir teh adalah jumlah aman. Namun, 16 gelas dalam satu hari adalah yang sangat berbahaya.

 

3. Pala

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Pala adalah salah satu bumbu yang paling populer di dalam dapur. Namun, ada kandungan berbahaya dalam buah pala apabila dikonsumsi dalam jumlah yang besar.

Buah pala mengandung senyawa alami yang disebut sebagai myristicin yang memiliki efek halusinogen dalam dosis yang besar.

Apabila seseorang mengonsumsi pala dalam jumlah besar maka akan mengalami gangguan pencernaan yang parah. Bahkan, ancaman terbesar adalah serangan jantung dan saraf.

 

4. Vitamin

Ilustrasi vitamin E
Ilustrasi vitamin E

Sepatutnya vitamin dapat meningkatkan kesehatan kita. Tetapi dengan mengonsumsi terlalu banyak vitamin malah dapat berbahaya. Salah satu dari jenis vitamin tersebut adalah suplemen kesehatan.

Jika berlebihan, kandungan vitamin ini malah akan menjadi lemak dan sulit untuk dihilangkan. Jika sudah menumpuk selanjutnya akan jadi racun.

Racun-racun ini dapat memicu penyakit lain seperti kerusakan pada hati, cacat lahir pada anak dalam kandungan, gangguan sistem saraf dan kanker.

 

5. Tuna

ilustrasi ikan tuna mencegah sakit jantung/pexels
ilustrasi ikan tuna mencegah sakit jantung/pexels

Peringatan tentang konsumsi tuna umumnya ditujukan pada wanita hamil dan anak-anak kecil, tetapi kita semua juga berisiko jika kita berlebihan mengoncumsinya di sushi bar. Tuna mentah, dimasak, dan kalengan semua mengandung merkuri.

Merkuri ditemukan di sebagian besar jenis ikan, tetapi ikan predator yang lebih besar mengandung konsentrasi yang lebih tinggi. Tuna makan ikan yang lebih kecil, sehingga mereka juga mengkonsumsi kandungan merkuri dari ikan yang lebih kecil, yang meningkatkan kadar merkuri mereka.

Sejumlah kecil dapat disaring, tetapi jumlah yang lebih besar akan menumpuk dan mengakibatkan keracunan merkuri. Tanda-tanda awal keracunan termasuk koordinasi yang buruk dan mati rasa di jari tangan dan kaki, diikuti oleh tremor dan masalah penglihatan.

Keracunan merkuri jangka panjang dapat mempengaruhi fungsi memori dan mengganggu proses belajar. Kasus yang parah dapat menyebabkan masalah ginjal, gagal napas, dan kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya