16-6-1992: Buku Kontroversial Soal Putri Diana Ingin Bunuh Diri Diterbitkan

Istana Buckingham tidak mengomentari klaim spesifik itu. Putri Diana yang kala itu sibuk menjalankan aktivitasnya terus menangis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Des 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 06:03 WIB
Putri Diana
Putri Diana (PATRICK RIVIERE / AFP)

Liputan6.com, London - Tepat hari ini, 28 tahun silam, sebuah buku kontroversial tentang Putri Diana menyatakan Princess of Wales itu pernah mencoba bunuh diri pada beberapa kesempatan selama dekade terakhir.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (16/6/2020) dalam buku itu juga digambarkan bahwa Putri Diana adalah sosok yang sangat tertekan dan tidak stabil.

Penulis Andrew Morton menegaskan ia memiliki sumber yang dapat dipercaya yang muncul dalam program interview berjudul Diana: Her True Story.

Istana Buckingham tidak mengomentari klaim spesifik itu. Kala itu, sang Putri menjalankan satu minggu penuh undangan. Salah satunya, menghadiri upacara tahunan Ordo Garter bersama anggota keluarga kerajaan lainnya di Windsor pada malam sebelum penerbitan buku itu.

Meskipun dia tampil tenang di acara ini, dia terlihat menangis saat keterlibatan publiknya di Liverpool.

Berbicara untuk pertama kalinya sejak perincian buku, Morton mengatakan: "Air mata yang telah jatuh di depan umum di Liverpool itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan air mata yang dia curahkan selama setahun terakhir.

"Saya tidak bisa cukup menekankan volatilitas situasi di dalam Istana Kensington".

Buku itu menyebut bahwa Putri Diana mencoba bunuh diri sebanyak lima kali selama tahun 1980-an.

Itu adalah apa yang Putri Wales katakan kepada teman-temannya Andrew Morton.

"Ini bukan kabar angin. Itu hal apa yang Putri Diana katakan kepada teman-temannya tentang apa yang terjadi padanya pada tahun 1982, di awal tahun 80-an, dan upaya bunuh diri terakhir yang kupikir adalah pada tahun 1986."

Penulis juga menyangkal ia memiliki motivasi tersembunyi dalam melakukan pengungkapan.

Dia berkata: "Pekerjaan saya adalah sebagai penulis biografi, bukan sebagai seseorang yang mengatur masa depan keluarga kerajaan."

Simak video pilihan berikut:

Sejarah Lain

ilustrasi pesawat luar angkasa
Ilustrasi perjalanan ke luar angkasa SpaceX (Foto: SpaceX)

Selain berita mengenai peluncuran buku Putri Diana. Pada tanggal yang sama di tahun 1963, seorang gadis asal Uni Soviet mencatatkan namanya dalam sejarah dunia. Wanita bernama Valentina Tereshkova didaulat sebagai perempuan pertama yang melakukan perjalanan antariksa.

Prestasi tersebut didapatnya dalam usia yang muda, 26 tahun. Dengan pesawat Vostok 6 ia mengarungi angkasa luar selama 3 hari. Sendirian. Tereshkova bukan dari keluarga terpandang, apalagi kaya raya. Ayahnya hanya seorang sopir traktor, ibunya buruh pabrik tekstil.

Pendidikannya pun tak tinggi. Ia dikeluarkan pada usia 8 tahun. Peristiwa itu ternyata menjadi titik balik Valentina. Dia belajar mandiri, dan mengikuti jejak orangtuanya masuk kalangan kelas pekerja dan memukau penguasa Uni Soviet dengan keahlian terjun payungnya.

Selain itu di tahun 1943, Oona O'Neill gadis berusia 18 tahun yang merupakan putri penulis drama terkenal Eugene O'Neill menikah dengan Charles Chaplin yang kala itu berusia 54 tahun.

Bertempat di Santa Barbara California, Oona O'Neill menikah dengan Chaplin yang merupakan aktor dan sutradara legenda di Hollywood.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya