WHO: Hidup Berdampingan dengan COVID-19 akan Jadi Tatanan Normal Baru

Pandemi Virus Corona COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, dengan hampir 500 ribu kematian

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2020, 14:11 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 14:11 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Dunia Tembus 10 Juta, 500 Ribu Orang Meninggal
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah) saat konferensi pers daring dari Swiss dilihat di Brussel, Belgia, Senin (29/6/2020). Virus corona COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, lebih dari 500 ribu di antaranya meninggal dunia. (Xinhua/Zhang Cheng)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Virus Corona COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, dengan hampir 500 ribu kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan semua negara yang hidup berdampingan COVID-19 akan memasuki tatanan normal baru dalam beberapa bulan mendatang. 

"Pertanyaan kritis yang akan dihadapi semua negara dalam beberapa bulan mendatang adalah bagaimana hidup berdampingan dengan virus ini. Itu merupakan tatanan normal baru," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir Xinhua, Selasa (30/6/2020).

Meskipun banyak negara telah membuat beberapa kemajuan dalam upaya melawan COVID-19, sambungnya, pandemi tersebut masih menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Menurut angka terbaru WHO, hingga Senin pukul 15.15 CEST (20.15 WIB), total populasi yang terinfeksi di seluruh dunia telah mencapai 10.021.401 dengan 499.913 kematian.

"Enam bulan lalu, tak satu pun dari kita yang dapat membayangkan bagaimana dunia kita, dan hidup kita, akan mengalami kekacauan akibat virus baru ini," ujar Tedros.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Memunculkan Sisi Kemanusiaan

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

"Pandemi ini telah memunculkan sisi kemanusiaan yang terbaik dan yang terburuk," lanjutnya. "Di seluruh dunia, kita telah melihat kekuatan, daya cipta, solidaritas, dan kebaikan hati yang mengharukan. Namun, kita juga telah melihat tanda-tanda mengkhawatirkan dari stigma, informasi keliru, dan politisasi pandemi itu."

Dia mendesak semua negara untuk memprioritaskan lima langkah untuk menyelamatkan nyawa, termasuk memberdayakan masyarakat dan individu untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain, menekan penularan virus, menyelamatkan nyawa, misalnya dengan penggunaan oksigen dan deksametason, mempercepat penelitian COVID-19, serta memperkuat kepemimpinan politik dan solidaritas.

Tedros juga mengumumkan linimasa yang diperbarui dan terperinci mengenai respons WHO terhadap pandemi tersebut bagi masyarakat untuk memahami bagaimana lembaga kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu menanggapi wabah tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya