Menteri Luar Negeri Uruguay Ernesto Talvi Mengundurkan Diri dari Jabatan

Menlu Uruguay Ernesto Talvi mengundurkan diri.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 02 Jul 2020, 08:32 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 08:32 WIB
Warga Uruguay
Pedagang menjual bendera dan merchandise Uruguay di Montevideo (4/7). Uruguay dan Prancis akan bertanding pada babak 8 besar Piala Dunia 2018 di Nizhny Novgorod Stadium, Rusia. AFP Photo/Miguel Rojo)

Liputan6.com, Montevideo - Menteri Luar Negeri Uruguay Ernesto Talvi, yang menjadi terkenal di dunia internasional ketika ia mengawasi pemulangan penumpang asing dari kapal pesiar yang dilanda Virus Corona baru, mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu 1 Juli.

Mengutip Channel News Asia, Kamis (2/7/2020), langkah Talvi untuk mundur dari jabatannya sudah dipertimbangkan setelah ia mengumumkan niatnya bulan lalu untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk partai politik Ciudadanos, satu dari lima di koalisi pemerintahan Uruguay.

Dalam sebuah surat kepada Presiden Luis Lacalle Pou yang dia posting di Twitter, Talvi mengatakan dia berniat untuk tetap menjadi menteri sampai akhir tahun, untuk memimpin presiden bergilir negara itu dari blok regional Mercosur.

"Namun, saya mengerti bahwa pengaturan waktu dalam kabinet ditentukan oleh Presiden Republik. Saya dengan ini mengajukan pengunduran diri saya," katanya.

Media lokal melaporkan bahwa Talvi akan digantikan oleh Francisco Bustillo, yang saat ini menjadi duta besar untuk Spanyol. Bustillo dilaporkan sedang dalam perjalanan ke Montevideo.

Proses Pemulangan WN oleh Talvi

Warga Uruguay
Bendera Uruguay dan merchandise terlihat di sebuah toko di Montevideo (4/7). Uruguay dan Prancis akan bertanding pada babak 8 besar Piala Dunia 2018 di Nizhny Novgorod Stadium, Rusia. AFP Photo/Miguel Rojo)

Talvi, pria yang berusia 63 tahun tersebut dipuji secara luas setelah dia mengawasi operasi panjang untuk memulangkan para penumpang dan awak kapal pesiar Australia Greg Mortimer.

Kapal tersebut telah membatalkan pelayaran ke Antartika pada 20 Maret setelah negara-negara Amerika Selatan terdekat seperti Argentina dan Chili menutup perbatasan mereka dan memberlakukan kuncian.

Kapten kapal pun pindah ke Montevideo, di mana kapal itu akhirnya diizinkan untuk berlabuh setelah sebagian besar dari lebih dari 200 orang di dalamnya tertular penyakit itu.

Para penumpang yang sebagian besar berasal dari Australia dan Selandia Baru, diterbangkan pulang dengan dua penerbangan darurat pada bulan April.

Awak terakhir diizinkan meninggalkan Uruguay nanti, setelah dikarantina di Montevideo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya