Liputan6.com, Jakarta- Lebih dari 100 hewan liar, termasuk setidaknya 8 badak langka, mati dalam bencana banjir yang baru-baru ini melanda sebuah taman nasional di Negara Bagian Assam, India timur laut, menurut para pejabat setempat.
Taman Kaziranga yang berlokasi di negara bagian Assam, India itu merupakan rumah bagi populasi terbesar badak bercula satu di dunia.
Taman yang juga merupakan situs Warisan Dunia Unesco itu juga menampung setidaknya sebanyak 2.400 badak bercula satu.
Advertisement
Pada pergantian abad, hewan tersebut biasanya menghadapi kepunahan, dan musim hujan tahun ini di India membuat hampir 85% bagian taman itu terendam air.
200 orang dilaporkan tewas dalam bencana banjir itu, dan membuat jutaan orang di Assam, Nepal dan Bangladesh terlantar.
Delapan badak bercula satu telah tenggelam karena banjir yang dipicu hujan baru-baru ini, sementara yang lain mati karena sebab alamiah pada bulan lalu, kata pihak berwenang taman kepada Hindustan Times.
Sementara belasan hewan lainnya yang di antaranya adalah rusa, kerbau dan landak, juga dilaporkan mati.
Banyak dari hewan-hewan itu mati karena tenggelam, dan beberapa lainnya dilaporkan tertabrak kendaraan ketika mereka berusaha menghindari genangan air, demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (20/7/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Banjir Melanda Ribuan Desa
Hujan lebat juga telah menimbulkan banjir di ribuan desa di Negara Bagian Assam.
Karena itu, ratusan kamp bantuan telah dibuat untuk membantu para pengungsi.
Banjir dan tanah longsor merupakan peristiwa yang umum selama musim hujan mengguyur India timur laut dan negara-negara tetangga.
Tetapi banjir yang datang pada tahun ini memberikan tantangan lebih dengan India yang tengah berjuang untuk menangani penyebaran Virus Corona, dimana negara tersebut juga telah mencatat lebih dari satu juta kasus, yang berada di posisi terbesar ketiga di dunia.
Sementara di Negara Bagian Bihar, dimana kebijakan lockdown kembali diterapkan beberapa hari lalu, telah mengalami gangguan dalam fasilitas transportasi yang disebabkan oleh genangan air di desa-desa karena hujan lebat.
Di Negara Bagian Assam sendiri, setidaknya ada sebanyak 79 orang yang dilaporkan meninggal dalam beberapa pekan terakhir, dan Nepal telah melaporkan 117 kematian.
Sedangkan di Bangladesh, setidaknya ada 67 orang yang meninggal dan 2,6 juta lainnya telah terkena dampak banjir selama dua pekan terakhir, menurut pejabat setempat.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Bangladesh, Ayesha Akther, mengatakan kepada AFP bahwa 55 orang meninggal karena tenggelam dalam bencana banjir dan 8 lainnya karena sambaran petir.
Advertisement