Helikopter Militer Belanda Jatuh ke Laut di Karibia, 2 Orang Tewas

2 anggota tim tewas dalam insiden kecelakaan helikopter militer Belanda yang jatuh ke laut sesaat setelah lepas landas dari pulau Aruba, Karibia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Jul 2020, 16:12 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2020, 15:56 WIB
Ilustrasi helikopter
Ilustrasi helikopter (iStock)

Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Pertahanan Belanda melaporkan helikopter militer Belanda jatuh ke laut sesaat setelah lepas landas dari pulau Aruba, Karibia, Senin (20/7/2020). 2 orang dilaporkan tewas karena insiden kecelakaan tersebut. 

Informasi terkait kematian itu dipaparkan Kepala Angkatan Bersenjata Belanda, Rob Bauer, dalam konferensi pers di Den Haag yang menyebutkan bahwa "Dua dari empat anggota tim (di helikopter) tewas."

Sementara "Dua anggota tim lainnya tidak mengalami cedera serius," tambahnya, dan menyebut insiden itu sebagai "kabar buruk" dan "mengejutkan orang-orang."

Menurut Kementerian Pertahanan Belanda, helikopter itu itu sedang dalam perjalanan ke Pulau Curacao pada Minggu sore waktu setempat ketika turun 12 kilometer di pantai lepas Aruba, demikian seperti dikutip dari AFP, Senin (20/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Belum Adanya Penjelasan Tentang Penyebab Kecelakaan

PHOTO: Tak Disangka, Ini 10 Negera Terkecil di Dunia
Negara federasi dua pulau dengan luas 261 km persegi, Saint Kitts & Nevis terletak di Kepulauan Leeward, Karibia dengan jumlah penduduk 52 ribu jiwa dengan keindahan pantai dan alamnya. (iStockphoto/ Andrew Gosling)

Belum adanya penjelasan terkait penyebab dari kecelakaan yang dialami oleh helikopter itu. 

Tetapi Belanda telah mengerahkan helikopter penjaga pantai dan penyelam untuk upaya menemukan kotak hitam dari kendaraan udara tersebut. 

Selain itu, Bauer juga mengatakan bahwa penyelidikan akan dibuka untuk insiden tersebut. 

Namun situasi cuaca di sekitar lokasi kejadian sedang tidak mendukung, membuat proses pencarian akan menjadi sulit untuk dilakukan, dengan adanya angin kencang yang memicu datangnya arus dan gelombang besar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya