Arab Saudi Umumkan Idul Adha Jatuh pada 31 Juli 2020

Pengadilan Arab Saudi mengatakan bahwa hari pertama Idul Adha selalu jatuh pada 10 Dhu Al Hijja.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jul 2020, 09:33 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 09:02 WIB
Makkah Pasca Penghentian Sementara Ibadah Umrah
Umat Muslim melaksanakan Tawaf mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (27/2/2020). Suasana Masjidil Haram berjalan normal pascapengumuman Pemerintah Arab Saudi melarang sementara jemaah umrah ke Tanah Suci terkait pencegahan penyebaran virus korona. (Abdulghani BASHEER/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Agung Arab Saudi telah mengumumkan bahwa Jumat, 31 Juli 2020 akan menjadi hari pertama Idul Adha.

Dikutip dari laman Gulfnews, Rabu (22/7/2020), pengadilan Arab Saudi mengatakan bahwa hari pertama Idul Adha selalu jatuh pada 10 Dhu Al Hijja.

"Dan 31 Juli akan menandai hari pertama Idul Adha," ujar otoritas di negara tersebut.

Pengumuman ini mengikuti konfirmasi oleh komite terkait yang dibentuk untuk menentukan awal bulan ke-12 dari kalender Islam.

Komite menegaskan bahwa bulan sabit Dhu Al Hijja tidak terlihat hari Senin dan akan terlihat jelas setelah matahari terbenam besok.

Ini berarti bahwa Rabu, 22 Juli, akan menjadi yang pertama dari bulan Dhu Al Hijja yang menandai dimulainya musim haji tahun ini, yang akan dibatasi hanya 10.000 peziarah dari dalam Kerajaan karena pandemi Virus Corona COVID-19 di Arab Saudi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Cegah Corona COVID-19, Jemaah Haji Dilarang Sentuh Ka'bah dan Hajar Aswad

Masjidil Haram dipadati jutaan jemaah
Umat Muslim melaksanakan salat dengan menghadap Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (16/8). Jutaan umat Islam dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. (AP Photo/Dar Yasin)

Arab Saudi telah membatasi jumlah jemaah haji 2020 dan menerapkan beberapa protokol kesehatan. Keputusan itu dibuat karena kasus Virus Corona COVID-19 masih bertambah di sebagian besar negara di dunia.

Pada awal Juni, Menteri Kesehatan Arab Saudi, Dr. Tawfiq Al-Rabiah telah mengumumkan pembatasan jumlah jemaah haji 2020.

Untuk mengurangi tingkat infeksi dan memastikan keselamatan jemaah, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Arab Saudi telah menetapkan protokol untuk seluruh lokasi ibadah haji. 

Di antara beberapa protokol itu, larangan untuk menyentuh Ka'bah dan Hajar Aswad pun termasuk. 

Menurut Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammed Saleh Benten, keputusan untuk membatasi jumlah jemaah tersebut diambil dengan "tujuan untuk melindungi orang di atas segalanya, yang telah menjadi prioritas negara Kerajaan sejak pandemi mulai muncul".

Mulai 19 Juli, pihak berwenang akan membatasi akses masuk ke Mina, Muzdalifa, dan Arafah bagi mereka yang tidak memiliki izin, demikian seperti dikutip dari Arab News.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya