Liputan6.com, Paris- Sebuah masjid di Kota Agen, Barat Daya Prancis, dicoret-coret dengan lambang swastika dan grafiti, kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, pada Senin (27/7).Â
Ia pun mengecam tindakan pelaku yang tidak terpuji tersebut.Â
Dalam sebuah postingan via Twitter, Gerald Darmanin memberikan "dukungannya untuk umat Muslim Agen", di mana ia juga menyebutkan perusakan fasilitas ibadah itu "bertentangan dengan nilai-nilai Republik."
Advertisement
Messaoud Settati, Ketua dari Asosiasi Islam Agen, mengatakan dia mengetahui aksi coret-coret itu sekitar pukul 02.00 pagi. Atas kejadian tersebut, pihak masjid telah menyerahkan rekaman CCTV kepada polisi, tambahnya.
Dalam rekaman tersebut, menunjukkan seorang pria tampak memasuki halaman masjid tak lama setelah tengah malam.
Kepala Lembaga Penelitian Prancis Melawan Islamofobia, Abdallah Zekri, juga mengecam aksi tidak terpuji tersebut, apalagi terjadi menjelang perayaan Idul Adha. Salah satu hari penting bagi umat Muslim.
Itu merupakan sebuah "provokasi dan penghinaan bagi warga Prancis yang beragama Islam," ujar Abdallah Zekri, demikian seperti dikutip dari AFP, Senin (27/7/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Komunitas Muslim Prancis Terbesar di Eropa
Menurut sebuah data penelitian terbaru, Prancis memiliki antara 5 juta dan 6 juta warga Muslim, yang menjadikannya jumlah agama terbesar kedua di negara tersebut setelah Kristen.
Selain itu, Prancis juga diketahui merupakan komunitas Muslim terbesar di Eropa.
Lebih dari 10.000 orang melakukan pawai di Paris pada November 2019, sebagai bentuk melawan Islamofobia setelah seorang pria berusia 84 tahun, seorang mantan aktivis, menembak dan melukai dua pria di sebuah masjid di selatan Bayonne.
Advertisement