Liputan6.com, Beirut - Ledakan di Beirut, Lebanon, telah menjadi bencana nasional di negara tersebut. Puluhan orang meninggal dunia, ribuan luka-luka, dan proses evakuasi masih terus berlanjut.Â
Peristiwa ini dimulai pada Selasai petang kemarin waktu setempat di gudang penyimpanan dekat pelabuhan. Pemerintah menyebut ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat di lokasi ledakan.Â
Advertisement
Baca Juga
Beberapa jam usai ledakan di Beirut, Lebanon, Perdana Menteri Hassan Diab memberikan pidato terkait kondisi psikologis negaranya serta berjanji akan mengusut kasus ini.Â
Berikut pidatonya seperti dilansir National News Agency di Lebanon, Rabu (5/8/2020).
Kepada rakyat Lebanon,
Hari ini adalah hari yang sangat sedih dan menyakitkan. Beirut berduka. Lebanon menghadapi sebuah bencana.
Ya. Ini adalah bencana nasional yang besar. Foto-foto dan video-video yang kami lihat sangatlah menggambarkan tragedi ini dan menerjemahkan lingkup malapetaka yang berdampak ke Lebanon.
Beirut sedang berduka. Seluruh Lebanon merasakan bencana.
Lebanon sedang melalui cobaan berat yang hanya dapat dihadapi dengan persatuan nasional dan solidaritas di antara rakyat Lebanon dari seluruh latar belakang dan daerah.
Kita sedang melalui sebuah bencana yang hanya dapat diatasi dengan tekad dan kegigihan untuk menghadapi tantangan serius ini dan konsekuensinya yang destruktif.
Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa akuntabilitas. Mereka yang bertanggung jawab pada bencana ini akan membayar harganya.
Ini adalah janji yang saya buat kepada mereka yang mati syahid dan terluka. Ini adalah komitmen nasional.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selanjutnya, Siap Bongkar Fakta
Fakta-fakta mengenai mengenai gudang berbahaya itu, yang telah berdiri sejak 2014, sekarang sudah enam tahun, akan diumumkan. Saya tidak akan mendahului investigasi-investigasinya. Pada saat ini, kita fokus untuk menangani bencana ini, menemukan orang-orang yang mati syahid, dan merawat yang terluka.
Tetapi, saya berjanji bahwa bencana ini tidak akan berlalu tanpa hukuman dan mereka mereeka yang bertanggung jawab akan dibuat akuntabel.
Kepada rakyat Lebanon.
Kita menghadapi sebuah bencana. Tetapi saya percaya diri bahwa kita akan menanganinya dengan tanggung jawab besar.
Saya meminta kalian untuk bersatu untuk merayakan kemenangan rakyat kita yang mati syahid dan mengobati luka-luka kami dan luka-luka bangsa.
Saya sekarang mengirimkan panggilan urgent bagi semua negara-negara bersahabat dan bersaudara yang mencintai Lebanon untuk berdiri bersama Lebanon dan menolong kami mengobati luka-luka mendalam ini.
Kita sedang menghadapi malapetaka, tetapi kita memegang firman Yang Maha Kuasa, 'Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.'
Advertisement