Liputan6.com, Beijing - Tiongkok dan Amerika Serikat mendiskusikan kemitraan kedua negara dalam bidang militer di tengah situasi di Laut China Selatan (LCS) dan Selat Taiwan memanas.
Dewan Pemerintahan China sekaligus Kementerian Pertahanan Nasional Jenderal Wei Fenghe melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menhan AS Mark Esper.
Baca Juga
Aktor Taiwan Derek Chang Kenang Momen Mendonorkan Hati untuk Ayahnya saat Masih Usia 21, Jadi Titik Balik Keakraban Mereka
Taiwan Klaim Deteksi Keberadaan Balon China, Pertama Kalinya Sejak April
TETO Rayakan 48 Tahun Kehadiran Taiwan Technical Mission di Indonesia, Dorong Kolaborasi Bidang Pertanian
Kedua belah bertukar pandangan mengenai kerja sama militer pada masa-masa yang akan datang, demikian laman berita resmi militer China yang dipantau Antara, dikutip pada Sabtu (8/8/2020).
Advertisement
Wei menekankan posisi China pada berbagai isu, seperti di LCS, Selat Taiwan, stigmatisasi China oleh AS.
Oleh sebab itu, jenderal bintang tiga tersebut mendesak AS untuk menghentikan tindakan yang berpotensi merugikan hubungan kedua belah pihak, meningkatkan pengendalian risiko maritim, dan mencegah tindakan berbahaya yang dapat membuat situasi makin memburuk demi terpeliharanya perdamaian di kawasan.
Esper seperti dikutip laman berita itu mengatakan bahwa di tengah memanasnya hubungan China-AS, kedua belah pihak harus tetap menjaga mekanisme dialog dan konsultasi, mengelola dan mengendalikan krisis, menghindari kesalahpahaman, dan mengurangi risiko keamanan.
China dan AS saling bermanuver di kawasan perairan LCS dengan mengerahkan kekuatan militernya masing-masing.
Demikian pula dengan di Selat Taiwan. Kedua negara tersebut saling berebut pengaruh di kepulauan.
Belum lama ini, militer China terlibat dalam latihan tahunan militer Taiwan Huan Kong. China tidak mau kalah, mengerahkan kekuatan pasukan udara dan laut, terutama di wilayah perairan utara Taiwan.
Simak video pilihan berikut:
Bahas Laut China Selatan, Menlu AS Mike Pompeo Telepon Retno Marsudi
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan bincang telepon dengan Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo untuk membahas isu-isu strategis. Salah satu topik yang dibahas adalah Laut China Selatan.
Pompeo memberikan komitmen AS untuk menjunjung hukum yang berlaku di Laut China Selatan yang notabene diklaim secara sepihak oleh China. Indonesia dan negara-negara ASEAN lain tidak mengakui klaim tersebut.
"Menteri Luar Negeri Michael R. Pompeo hari ini berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengenai Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kuat dan terus terjalin, serta tujuan bersama kedua negara akan penghormatan terhadap hukum internasional di Laut China Selatan," ujar Wakil Juru Bicara Utama di Kemlu AS, Cale Brown, Selasa (4/8/2020).
Meski lokasi AS jauh dari Laut China Selatan, AS sempat berkata akan terus memantau perundingan terkait Laut China Selatan yang jadwalnya dilaksanakan tahun depan.
Advertisement