Liputan6.com, Beijing - Liga Super China (CSL) berencana untuk mengizinkan sejumlah kecil penonton datang langsung menonton pertandingan pada Sabtu, 22 Agustus 2020. Ini akan menjadi yang pertama kali bagi para penggemar dapat menghadiri pertandingan sejak pandemi Virus Corona COVID-19.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (20/8/2020), ini adalah langkah besar menuju normalisasi sepak bola di China, tempat virus pertama kali terdeteksi tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini juga dapat membuka jalan bagi beberapa penggemar untuk menghadiri pertandingan mendatang.
CSL dimulai pada 25 Juli namun secara tertutup dan tak dihadiri penonton di Suzhou dan Dalian, China.
Pejabat sepak bola menghabiskan seharian penuh untuk membicarakan rincian dengan otoritas Suzhou, dan membidik 500 penggemar dari Shanghai SIPG dan jumlah yang sama dari rival Beijing Guoan.
Beijing Youth Daily mengatakan pada hari Kamis bahwa jumlah tersebut sedang menunggu persetujuan dari "departemen terkait", tetapi total 1.900 penonton mungkin diizinkan untuk menghadiri pertandingan.
Itu termasuk penggemar Beijing dan Shanghai, personel medis yang membantu memerangi Virus Corona dan pekerja yang terlibat dalam memerangi banjir besar baru-baru ini di China.
Siapa pun yang akan menghadiri pertandingan hari Sabtu harus memberikan surat yang membuktikan bahwa mereka bebas dari Virus Corona COVID-19 dalam seminggu terakhir, mengenakan masker, menjaga jarak setidaknya satu meter dan melakukan pemeriksaan suhu saat masuk.
Simak video pilihan berikut:
Warisan Dunia Terancam Akibat Banjir di Sichuan China
Sementara itu, banjir yang terjadi akibat meluapnya hulu sungai Yangtze di China, membuat pihak berwenang setempat melakukan evakuasi pada lebih dari 100.000 orang.
Selain itu, bencana tersebut juga mengancam sebuah situs warisan dunia yang berusia 1.200 tahun.
Dikutip dari Channel News Asia, dengan menggunakan karung pasir, para staf, polisi, dan relawan berupaya untuk melindungi patung Buddha Raksasa Leshan setinggi 71 meter, di Provinsi Sichuan, China.
Genangan air banjir yang berlumpur mulai mencapai ke bagian kaki patung raksasa itu, menurut laporan televisi nasional China, CCTV.
Tak hanya itu, menurut CCTV, banjir di lokasi situs warisan dunia UNESCO tersebut juga merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 1949.
Dalam upaya mengatasi hujan lebat, Provinsi Sichuan, yang wilayahnya dilalui Sungai Yangtze meningkatkan tanggap daruratnya ke tingkat maksimum pada 18 Agustus.
Badan pemerintah yang mengawasi sungai, yaitu Komisi Sumber Daya Air Yangtze, telah mengumumkan peringatan red alert pada Selasa malam.
Dalam peringatan itu, disebutkan bahwa ketinggian air di beberapa stasiun pemantauan diperkirakan melebihi tingkat keamanan, yaitu di atas 5 meter.
Advertisement